Jumat, 21 September 2012

KOMPETENSI SUPERVISI AKADEMIK

OBSERVASI KELAS DALAM SUPERVISI AKADEMIK



Tidak banyak guru yang nyaman mendengar kata "Supervisi Akademik", atau sering juga dikenal dengan istilah baku lainnya yaitu "observasi kelas" oleh Kepala Sekolah atau Pengawas Sekolah. Ada saja koreksi dari teman-teman guru yang pada akhirnya tidak menghendaki diobservasi kelasnya. Supervisi akademik seolah menjadi barang aneh yang menakutkan serta dipersepsikan tidak memberi manfaat secara akademis bagi peningkatan kinerja guru di sekolah sehingga selalu berujung pada penolakan. Walaupun ada juga yang tidak menolak 100%, namun meminta tidak diobservasi hari ini dan menyatakan baru siap diobservasi besok saja. Apa yang terjadi, besoknya pengawas ada rapat di dinas, kebetulan pula kepala sekolah ikut diundang. Aman..hehehe.

Dalam Lampiran Permen Diknas nomor 13 tahun 2007, Dimensi Kompetensi 4 "Supervisi", pada kompetensi kedua dituliskan "Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat." Artinya, setiap Kepala Sekolah diharapkan dapat melakukan supervisi kelas untuk memantau kinerja guru di dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Sedangkan Pengawas sekolah juga diwajibkan melakukan supervisi itu sesuai dengan persyaratan Kompetensi 4.4 yang berbunyi "Memantau pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan hasil belajar siswa serta menganalisisnya untuk perbaikan mutu pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis." Hal ini sesuai dengan apa yang tertera pada Permen Diknas Nomor 12 Tahun 2007.

Chairudin, S.Pd. Tim observasi kelas seksi dokumentasi
Dilihat dari 2 Peraturan itu, bila tidak ada supervisi akademik atau observasi kelas dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah, maka dapat dikatakan keduanya telah melanggar perintah negara. Wah ngeri betul!!! Lalu, pertanyaan yang paling mendasar adalah kenapa bisa begitu? Pelik sekali rasanya! Mengapa semua ini terjadi di dunia pendidikan kita? Jawabannya mungkin sangat beragam, tapi pada postingan kali ini saya ingin memberikan pengalaman tentang bagaimana melaksanakan observasi kelas menjadi sesuatu yang tidak lagi menakutkan, bahkan cenderung dinantikan oleh rekan guru di sekolah.

Sejujurnya, tugas Observasi kelas memang bukan pekerjaan ringan. Kalau mekanismenya tidak jelas, tentu guru wajar melakukan penolakan. Semestinya ada kesepakatan pada beberapa hal sebelum kita melakukan observasi kelas, antara lain:
  1. aspek apa yang akan diobservasi?
  2. siapa yang bertanggung jawab terhadap proses?
  3. apakah tipe data yang ingin dikumpulkan pengamat?
  4. siapa yang bertanggung jawab menganalisis dan menginterpretasikan data?
  5. kemana hasil observasi dilaporkan?
(Richard Sagor : Guiding School improvement with action research, 2000)

Kunjungan kelas oleh Kadis Pendidikan Aceh Timur
Inti jawaban dari pertanyaan tentang hambatan utama pelaksanaan supervisi kelas adalah harus ada program bersama antara guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah. Di dalam program itulah dibicarakan tentang  mengapa sekolah perlu melakukan observasi kelas. Selanjutnya, dibahas secara detail apa manfaat observasi kelas itu untuk guru. Nah, apabila program ovservasi kelas itu dilakukan dalam rangka pengamatan untuk kepentingan pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan guru, maka justru guru lah yang akan mengundang pengawas atau kepala sekolah sebagai observer di kelasnya. Itu yang saya lakukan di SMA Negeri Unggul Aceh Timur tahun 2008 sampai dengan 2009.

Tahapannya adalah sebagai berikut:
  1. Buatlah pelatihan pertama tentang Penelitian Tindakan pada pertengahan semester ganjil. Outputnya adalah guru mampu membuat sebuah judul penelitian tindakan yang akan dilakukan pada semester genap. Waktu pelaksanaan pertemuan setelah UTS berlangsung.
  2. Lanjutkan dengan pelatihan kedua. waktunya adalah setelah pembagian raport (pada saat libur semester ganjil). Target dari pelatihan ini adalah guru mampu membuat proposal.
  3. Setelah proposal penelitian tindakan siap disusun oleh guru, kepala sekolah tinggal menugaskan saja wakil kepala sekolah bidang kurikulum untuk membuat daftar supervisi kelas yang harus juga disesuaikan dengan rencana penelitian yang akan dilakukan oleh guru.
Observasi kelas : Ibu Ifa Ridha Rahayu, S.Pd.I, guru Fisika
Maka pada saat masuk semester genap, guru-guru secara mental sudah siap untuk menerima observer di kelasnya. Jadi dapat kita katakan proses ini adalah pelaksanaan observasi kelas berdasarkan penelitian tindakan kelas milik guru. Saya punya pengalaman dan keyakinan yang kuat apabila semuanya dibicarakan dan diputuskan bersama oleh guru, pelaksanaan dan hasil observasi akan jauh lebih baik.

Terakhir, hendaknya hasil observasi kelas itu didokumentasikan dengan baik dan dilaporkan kepada kepala sekolah. Sehingga dapat dijadikan patokan bagi guru dan kepala sekolah untuk perbaikan kualitas kinerja di masa mendatang. Demi memuaskan rekan-rekan guru, kepala dan pengawas, tanpa memohon ijin kepada kepala sekolah dan rekan-rekan di SMA Negeri Unggul Aceh Timur, kali ini saya akan lampirkan satu dokumen hasil observasi kelas yang kami lakukan pada tahun 2009 di SMA Negeri Unggul Aceh Timur. Terima kasih kepada warga SMA Unggul Aceh Timur atas dukungan bagi pencapaian kerja kita bersama saat itu dan di masa depan. Terima kasih

wassaslam




4 komentar:

  1. Blog walking...
    Mantab bro informasinya, dalam satu dua hari ini ntar kirimin ane tema tesis ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. insya allah bro. ane juga belum kirim tema itu, biarlah kawan-kawan duluan bro...

      Hapus
  2. wah, hebat nih...supervisi akademik berbasis PTK. memang dalam peroses pemebelajaran mengetahui titik lemah proses pencapaian pembelajaran lebih maksimal hasil yg didapatkan melalui PTK. mengukur kelemahan dan kekurangan dalam proses pembelajaran di kelas.....bener nggak nih....sobat. salam nih buat admin and sukses.

    BalasHapus
  3. wasalam sobat dari blog pendidikan, sebetulnya itu ide kecil dibandingkan kerja-kerja yang telah dilakukan sobat-sobat di blog pendidikan...terima kasih atas apresiasinya...saya hanya ingin berbagi saja atas penelitian yang sudah saya lakukan bersama-sama teman guru di SMA Negeri Unggul Aceh Timur tahun 2009 lalu...

    BalasHapus