Kamis, 27 Oktober 2016

SEJARAH SMAN UNGGUL (#2)


Pemilihan kata Unggul pada SMA Negeri UNGGUL Aceh Timur semoga menjadi berkah dari tulusnya cita-cita pendiri sekolah ini. Kepada para tokoh, orang tua, pejabat, siapapun yang terlibat termasuk Bang Din Dapur Bata sebagai orang yang menjaga seluruh bangunan sekolah ini, kami civa unggul mengucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas jasa-jasa bapak dan ibu yang telah "membidani" lahirnya sekolah ini.

Kapan pembangunan fisik (sarana dan prasarana) SMAN Unggul Aceh Timur dimulai?

Pada tahun 2004 Pemerintah Provinsi Aceh membangun sekolah ini. Gubernur Aktif pada saat itu adalah Bapak Abdullah Puteh. Di semester kedua, Penjabat Gubernur dipegang oleh Bapak Azwar Abubakar. Pembangunan sekolah ini dijuga didukung oleh dana sharing Pemerintah Kabupaten Aceh Timur. Pada saat itu Aceh Timur dipimpin oleh Bupati Azman Usmanuddin, Pak Bupati menunjuk lahan seluas 5 Ha di Desa Birem Rayeuk, Kecamatan Birem Bayeun Aceh Timur sebagai lokasi pembangunan.

Pada anggaran tahun 2004, Pemerintah NAD telah membangun 1 ruang administrasi, 1 ruang perpustakaan, dan 6 ruang belajar. Sementara pada tahun 2006 juga telah menambah bangunan 3 ruang belajar, 3 ruang laboratorium IPA, dan 2 unit asrama siswa serta 1 unit rumah kepala sekolah. Pembangunan berbagai sarana ini didorong oleh keinginan pemerintah agar pada tahun pelajaran 2005/2006 operasional sekolah bisa dilaksanakan. Namun ternyata keinginan ini belum bisa terwujud di tahun pelajaran 2005/2006.

Pada tahun 2008 Pemerintah NAD menambah fasilitas dengan membangun 4 unit asrama, 1 unit mushalla, 1 unit kantin/ruang makan, dan pagar keliling beton. Karena pengerjaan di tahun anggaran 2008 ini tidak siap, pengerjaan dilanjutkan tahun 2009. Pada tahun 2009 ini, terjadi penyelesaian akhir proyek sebelumnya, dan berhasil diselesaikan adalah pembangunan 1 unit mushala dan 2 unit asrama..

Sejak tahun 2004 sampai tahun pelajaran 2007/2008, niat pemerintah untuk Kabupaten Aceh Timur untuk membuka kegiatan (operasional) di SMAN Unggul Aceh Timur belum bisa terwujud. Beberapa orang kepala dinas yang mencoba membuka sekolah ini ternyata belum berhasil. Niat suci ini terwujud setelah setelah Bupati Aceh Timur Pak Azman Usmanuddin melalui Kepala Dinas Pendidikan Aceh Timur, Pak  Agussalim, baru bisa mewujudkan pembukaan kegiatan PBM di SMAN Unggul Aceh Timur. Pada tahun pelajaran 2008/2009 berhasil  menampung siswa 56 orang, dilanjutkan pada tahun pelajaran 2009/2010 sejumlah 161 orang. 

Saat ini, tahun pelajaran 2016/2017 sekolah ini telah menampung 320 orang siswa. Semoga makin berkembang dan terus berprestasi.

Salam literasi....

Rabu, 19 Oktober 2016

SEJARAH LAHIRNYA SMAN UNGGUL DI ACEH TIMUR


(Sebuah rangkuman sambutan pak Drs. Anas M. Adam, M.Pd. Direktur PSMA Kemendikbud)

Tidak  pernah terbayang sebelumnya seorang pejabat Kementrian Pendidikan bisa hadir di SMA Negeri Unggul Aceh Timur. Beliau adalah Drs. Anas M. Adam, M.Pd., selaku Direktur P-SMA Kemendikbud saat ini. Pertemuan ini anugerah, betapa tidak, saat SMA Negeri Unggul menggelar Kegiatan The First ERA (Education, Religion, and Art) Competition, di saat bersamaan juga beliau sedang menjadi pembicara tunggal dalam seminar pendidikan di gedung ISC Kota Idi. Info tentang kehadiran beliau di Kota Idi saya peroleh dari Pak Agussalim, M.Pd., Kabid Dikdas Disdik Aceh Timur. Sepontan saya niatkan untuk menghadirkan pak Anas ke SMA Negeri Unggul Aceh Timur.

Kata orang tua, setiap ada keinginan yang baik maka akan selalu ada jalannya. Saya hubungi pak Agus dan menanyakan kemungkinan menghadirkan pak Anas ke unggul. Pak Agus meminta waktu hingga pukul 10 malam. Lalu tepat pada jam 10 malam, hari jumat, 14 Oktober 2016, beliau menyatakan bahwa pak Anas bersedia singgah sebentar di SMA Negeri Unggul Aceh Timur. Wow, ini kejutan yang sangat membanggakan. Walaupun beliau berasal dari Aceh, tetapi secara struktural ini akan jadi kunjungan pejabat tinggi kemendikbud yang pertama selama sekolah ini aktif.

Singkat cerita (kalau dirunut bisa kepagian ni psotingannya gak kelar), tepat pukul 16.00 WIB, pak Anas tiba di SMAN Unggul Aceh Timur. Tarian ranup lampuan menggunakan instrumen aseli pun menyambut kedatangan pak direktur yang ditemani juga oleh Pak Jalaludin, M.Pd. Sekretaris dinas dan pak Agussalim, M.Pd. Kabid dikdas Disdik Aceh.

Selanjutnya pak Anas dan rombongan langsung masuk ke ruang guru dan melakukan diskusi singkat di sana. dalam paparannya, kami mendengarkan dengan khusyuk. Kenapa? Karena Pak Anas adalah salah satu aktor kunci lahirnya berbagai sekolah unggulan di propinsi Aceh, termasuk yang membidani lahinrya SMA Negeri Unggul Aceh Timur. Menurut keterangan beliau, pada 1990an, Aceh memiliki cadangan dana migas yang besar. Bagaimana dana yang besar ini bisa dimanfaatkan sehingga bermanfaat untuk rakyat aceh, salah satunya manfaat di bidang pendidikan. Pada saat itu, sektiar 1993 atau 1994 awal, tingkat pendidikan di Aceh tertinggal dari propinsi lain. Oleh karenanya, apabila ingin berada sejajar atau bisa mengungguli prestasi bidang pendidikan daerah lain, Aceh harus melakukan sesuatu yang tidak biasa. Aceh harus punya sekolah-sekolah yang bisa menampung perwakilan siswa siswi dari seluruh aceh dan para siswa ini nantinya bisa bersaing dalam berbagai ajang di level nasional. Lalu muncullah ide membuat sekolah unggulan. Ide ini datang dari Sang Gubernur waktu itu, Profesor Ibrahim Hasan.

Ide sekolah unggulan mengemuka, dan diharapkan bisa menjadi semacam percontohan untuk pendidikan menengah di Aceh yang berkualitas selevel sekolah di kota-kota besar macam jakarta, medan, bandung, surabaya, dan lain-lain. Namun, pak Anas menyarankan agar tidak memunculkan kata unggul dalam sekolah yang akan didirikan.

Setelah ide mendirikan sekolah unggulan dimatangkan, melalui diskusi-diskusi dengan berbagai pihak, termasuk DPRD Aceh waktu itu, baru pada tahun 1994 beridirlah SMA Modal Bangsa di Banda Aceh (Aceh Besar). Pada tahun ini, yang menjadi Gubernur Aceh adalam Profesor Syamsudin Mahmud. Untuk bidang keagamaan, didirikanlah Dayah Ruhul Islam Anak Bangsa di Banda Aceh. kenapa dibuka juga Dayah, menurut pak Anas, Dayah juga harus mendapat perhatian yang sama dengan sekolah umum. Kedua lembaga ini ternyata memang memberikan nuansa baru, sejak mereka berdiri, maka prestasi aceh dalam ajang-ajang pendidikan menengah tingkat nasional mulai dapat berbicara banyak.

Setelah kedua lembaga itu dikenal, uang migas di Aceh pun masih banyak, lalu dibuatlah beberapa buah sekolah unggulan di kabupaten/kota lain selain Banda Aceh dan Aceh Besar. Maka berikutnya kita mengenal ada SMA Wira Bangsa di Meulaboh, Putra Bangsa di Aceh Utara, dan sekolah-sekolah unggulan lainnya yang menggunakan nama akhir dengan sebutan BANGSA.

Beratnya memenuhi apa yang tertulis dari kata Unggul membuat pemimpin Aceh saat itu menggunakan kata bangsa, namun itu tidak terjadi di Aceh Timur. Entah bagaimana di Aceh Timur sekolah unggulannya benar-benar menggunakan nama unggulan dengan nama lengkapnya adalah SMA NEGERI UNGGUL ACEH TIMUR. Wow, ada kata UNGGUL nya di situ, pantas aja rada berat dikit ngurusinnya.

Lokasi yang dipilih sebenarnya bukan di lokasi yang sekarang, melainkan di daerah Bukit Panjang yang sekarang ditempati oleh SMA Patra Nusa 2. Lokasi ini dipilih karena mengantisipasi adanya pemekaran dan dipilih supaya dekat dengan Ibu Kota Aceh Timur yang lama yaitu Kota Langsa. Namun apa daya, ternyata pemekaran terjadi pada tahun 2003, Aceh Timur terbagi menjadi Kabupaten/kota. Dan sayangnya adalah Ibu Kota Aceh Timur yang baru yaitu Kota Idi, berada lebih jauh ke SMAN Unggul dibandingkan jarak dari unggul ke Kota Langsa.

Dalam paparannya, Pak Direktur meminta agar semua warga unggul menyadari sejarah berdirinya sekolah ini, beserta tujuan-tujuan apa yang ingin dicapai melalui pendirian sekolah ini. Semoga, apa yang dicita-citakan para pendahulu dapat kita capai dengan dukungan semua pihak, khusunya masyarakat Aceh Timur.

Di ujung sejarah singkat ini saya sebagai Kepala SMA Negeri Unggul Aceh Timur mengucapkan teirma kasih atas kehadiranpak Direktur ke sekolah kami dan bersedia untuk menutup The First ERA Competition 2016. Semoga kita berjumpa lagi di lain kesempatan.

Sebelumnya saya mohon maaf, ini tidak menggambarkan keberadaan SMA Negeri Unggul Secara Utuh. Ada masukan dari seorang teman FB bahwa keterangan-keterangan berbagai pihak dibutuhkan untuk menjelaskan sejarah sekolah ini secara lengkap. Saya memang belum bermaksud menjelaskan secara detil para pemangku kepentingan yang ada di Kabupaten Saat sekolah ini memulai operasionalnya di tahun 2008. Semoga ke depan saya dan rekan-rekan guru di sekolah ini bisa menerbitkan sebuah buku tentang Sejarah berdirinya sekolah ini.

Salam Literasi,


Babe Nurdin
Kepala SMAN Unggul Aceh Timur, sejak 2015