Sabtu, 31 Maret 2012

PENGAWAS BLOGGER

KESALAHAN UMUM YANG SERING BLOGGER LAKUKAN


Cita-cita ingin memiliki blog telah lama ada. Tapi waktu itu belum serius mewujudkan keinginan tersebut. Mungkin sobat blogger juga ada yang punya hal mirip dengan saya. Baru beberapa minggu lalu cita-cita itu saya wujudkan dan alhamdulillah blog pengawassekolahaceh ini bisa saya selesaikan. 
Belajar dari kesalahan yang ada, berikut ini saya ingin berbagi pengalaman pribadi tentang kesalahan apa yang pernah saya alami dan juga para blogger alami mungkin, sehingga blogg kita tidak jadi-jadi. Berikut kesalahan umum yang kerap kita lakukan sobat blogger
  1. Terlalu cepat menyerah
  2. Ingin sempurna sebelum mulai
  3. Mengikuti isu orang lain
  4. Posting tidak teratur
  5. Bersikap keras pada diri sendiri
  6. Fokus pada trafik instan dan bukan pada pembaca setia
  7. Posting bagus namun judul jelek
  8. Memilih topik blog yang tidak disukai
  9. Terlalu banyak iklan
  10. Blog pertama tentang "making money"
  11. Tidak bermanfaat
  12. Terobsesi pada angka statistik

Persiapan menulis

Penjelasannya:
1. Terlalu cepat menyerah
Banyak blogger yang terlalu cepat menyerah, dan akhirnya tidak bersemangat untuk mengisi blogg nya. Keinginan menyerah biasanya muncul setelah kita melihat adanya kesenjangan antara kenyataan dan harapan. misalnya berharap blog kita banyak dikunjungi orang dan ternyata sama sekali tidak dilirik. Padahal, ngeblog itu perlu kesabaran. Dan waktu.

2. Ingin sempurna sebelum mulai
diantara kita banyak yang ingin punya blogg, dan ingin rasanya blogg kita tampil sempurna. Kita terfokus pada persiapan dan akhirnya kita tak punya blogg.

3. Mengikuti isu orang lain
Merupakan hal wajar jika kita mengikuti isu yang dikembangkan blog lain, terutama yang populer. Namun sebaiknya seorang blogger membuat blogg nya unik. Atau kalaupun membahas isu yang sama, sebaiknya kita mengambil sudut pandang yang berbeda

4. Posting tidak teratur
Kita tidak perlu posting setiap hari, namun sebaiknya memang harus punya jadwal yang teratur. 2 hari satu kali, atau seminggu sekali, dll.

5. Bersikap keras pada diri sendiri
Kita kadang bersikap keras pada diri kita sendiri, dan merasa sangat bersalah jika tidak membuat posting. Santai saja, dan optimalkan waktu.

6. Fokus pada trafik instan dan bukan pada pembaca setia
Tak ada yagn salah kita blog kita mendapat banyak kunjungan 'instan' yang berasal dari social media atau blog lain. Namun yang lebih penting lagi adalah membangun jaringan untuk pembaca kita yang loyal, pembaca setia yagn dengan kontinu mengunjungi blog. Mengambangkan pembaca loyal lebih menarik daripada didatangi trafik yang tidak pernah kembali

7. Posting bagus namun judul jelek
Banyak posting yang kualitasnya bagus namun dibuka dengan judul yang jelek atau tidak menarik. Sebaiknya kita menyediakan waktu khusus untuk mencari judul yang sesuai dan menarik perhatian.

8. Memilih topik blog yang tidak disukai
Supaya bisa sukses, kita harus melakukan posting secara teratur untuk jangka waktu yang sangat lama, bertahun-tahun. Jika kita memilih topik yang tidak kita sukai, perlahan namun pasti blok kita akan kehilangan sentuhan dan akhirnya akan mati

9. Terlalu banyak iklan
Ini biasa ditemukan pada blog yang memang dikhususkan untuk meraup dinar. Tidak ada yang salah dengan memasang iklan pada blog. Namun jika kita terlalu banyak memasang iklan, atau memaksa pembaca menekan 'page down' berkali-kali sebelum menemukan artikel, itu akan membuat pembaca lari.

10. Blog pertama tentang 'making money'
Banyak blogger yang membuat bloggnya yang pertama tentang cara meraup uang (making money), padahal dia sama seklai tidak punya pengalaman bahkan belum pernah meraup uang sedikitpun dari dunia online. Jadi mari kita mulai dengan sesuatu yang kita fahami atau ketahui.


11. Tidak bermanfaat
Hanya blog yang bermanfaat atau berisi posting yang menyajikan cara menyelesaikan masalah yang akan dikunjungi. Blog yang tidak menyajikan apa-apa tak akan dikunjungi.

12. Terobsesi pada angka statistik
Banyak blogger, baik yang baru (seperti saya) maupun yang lama, yang sangat tergila-gila pada angka statistik. Tapi ini ternyata tidak sehat, bahkan berpeluang menimbulkan depresi jika angka statistik tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Demikianlah sobat blogger, 12 hal kesalahan yang sering kita lakukan para blogger. Masih ada banyak kesalahan lain, tapi dari referensi yang saya punya menyebutkan demikian.
semoga ini menjadi bahan bagi kita semua untuk perbaikan blogg kita di masa depan nanti...
Selamat berkreasi dan wasssalam..

(konten berasal dari buku "Ngeblog cerdas dan profesional dengan blogspot, oleh Fary SJ Oroh')

Kamis, 29 Maret 2012

TUGAS PENGAWAS

Musyawarah Guru Mata Pelajaran




Mendengar kata MGMP, tentu kita terbayang sebuah kegiatan guru yang memerlukan anggaran besar, yang hanya bisa terlaksana jika ada kucuran dana dari Dinas Pendidikan Kabupaten atau Provinsi. Hampir setiap tahun memang Dinas Pendidikan Kabupaten dan Provinsi menyelenggarakan kegiatan MGMP jenis pertemuan guru yang lainnya sebagai upaya peningkatan profesionalisme guru. Namun ternyata, banyak MGMP tersebut yang melenceng dari tujuan mulianya semula.
Aneka persoalan kadang muncul saat MGMP itu dilakukan, antara lain:

Penyiapan media-MGMP Sosiologi
MGMP Eko SMA-Membuat media

  1. Guru yang dipanggil mengikuti kegiatan MGMP hanya guru-guru tertentu saja, kurang merata, malah ada guru mata pelajaran tertentu yang sudah hampri pensiun tapi tidak pernah dipanggil ataupun diutus sebagai peserta musyawarah. Lebih khsusunya lagi adalah guru-guru yang mengajar mata pelajaran yang tidak masuk dalam Ujian Nasional.
  2. Materi dalam musyawarah tidak kontekstual, atau kurang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi guru di sekolah. Apalagi banyak tutor atau fasilitator MGMP bukan dari kalangan guru. Kalau materi MGMP nya peningkatan konten atau penguasaan materi pelajaran tidak terlalu sulit, namun bila yang dihadapi adalah menyangkut suasana di dalam kelas dalam menghadapi tingkah laku anak yang bermacam-macam itu, fasilitatornya mesti dari guru juga, sehingga minimal memiliki emosi yang mirip dengan para guru. Kalau diisi oleh para Akademisi (pengajar di kampus) atau tutor dari Dinas, prosesnya jadi sama seperti jaman dahulu lagi "menuangkan air ke dalam gelas".
  3. Guru yang pulang dari MGMP tidak ada perubahan perbaikan dalam menjalankan profesinya.

Praktek menggunakan Media-MGMP Soso
Kalo kita mau tulis tentu masih banyak lagi keluhannya. Mengapa bisa begitu, musyawarah untuk mencari ilmu agar dapat menyelesaikan masalah di sekolah, telah menjadi ajang mengejar ehemm..ehemm..uang saku harian dan uang transport, apalagi kalo MGMP nya di Jakarta, uang trasnportnya besar karena naik pesawat. Sebabnya tidak lain karena MGMP itu belum menjadi milik guru, melainkan milik pimpro. Jika MGMP itu milik kita para guru, tentu ada rasa memiliki, menjaga dan mempergunakannya dengan baik bagi kepentingan kita.

Saya menyarankan, bagi rekan-rekan pengawas atau guru, bila rekan-rekan mendapatkan masalah atau ingin meningkatkan kompetensi anda melalui MGMP, lakukanlah MGMP itu segera, jangan tunggu ada program dari dinas turun. Bisa-bisa, sampai pensiun anda tidak pernah dipanggil mengikuti kegiatan itu.

Kegiatan penutup Simulasi di kelas, MGMP sos
bagi yang berminat membuat MGMP sendiri, berikut ini ada contoh perencanaan kegiatan MGMP yang pernah kami lakukan bersama para guru di Aceh Timur.

mohon maaf, semoga bermanfaat, wassalam...


 download Proposal MGMP

Rabu, 28 Maret 2012

KODE ETIK PENGAWAS SEKOLAH

SEMBILAN KODE ETIK PENGAWAS SEKOLAH


Kampus UI-Salemba
Sebagai tenaga pendidik profesional, pengawas memiliki kode etik dalam melaksanakan tugasnya. berikut ini 9 kode etik pengawas sekolah. Bagi pengawas utama dan madya mungkin sudah tidak asing lagi dengan kode etik ini, tetapi bagi pengawas muda sangatlah penting untuk mengetahui kode etik ini. Semoga kita bisa bekerja dengan profesional dan tidak melanggar kode etik kita sebagai pengawas sekolah.
  1. Dalam melaksanakan tugas, senantiasa berlandaskan iman dan taqwa, serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  2. Merasa bangga mengemban tugas sebagai pengawas sekolah
  3. Memiliki pengabdian yang tinggi dalam menekuni tugas sebagai pengawas sekolah
  4. Bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab dari dalam tugasnya sebagai pengawas sekolah
  5. Menjaga citra dan nama baik selaku pembina dalam melaksanakan tugas sebagai pengawas sekolah
  6. Memilki disiplin yang tinggi dalam melaksanakan tugas profesi sebagai pengawas sekolah
  7. Mampu menampilkan keberadaannya sebagai aparat dan tokoh yang diteladani
  8. Sigap dan terampil untuk menanggapi dan membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi aparat binaannya
  9. Memiliki rasa kesetiakawanan sosial yang tinggi, baik terhadap aparat binaan maupun terhadap sesama pengawas sekolah

Senin, 26 Maret 2012

LAPORAN PENGAWAS SEKOLAH

LAPORAN EVALUASI HASIL KEPENGAWASAN BULAN APRIL 2010 (sebagai contoh)


Membuat laporan hasil kepengawasan merupakan salah satu tugas pengawas sekolah, yaitu dimensi Kompetensi supervisi manajerial pada kompetensi keempat yaitu “Menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan menindaklanjutinya untuk perbaikan program pengawasan berikutnya di sekolah”. Laporan atau bisa dikatakan sebagai bentuk evaluasi Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan dan dilaksanakan oleh Pengawas Sekolah. Pasal 79 huruf d. PP. Nomor 19 tahun 2005 menyebutkan “evaluasi pendidikan meliputi evaluasi kinerja pendidikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Selanjutnya pada pasal 83 ayat 1 disebutkan bahwa waktu pembuatan evaluasi pengelola pendidikan dilaksanakan minimal 1 kali dalam setahun.
Saya-Kasi PTK-Sekdis-ketua TPK-Korwas
Untuk pembuatan laporan tahunan tentu dibutuhkan laporan semester. Laporan semester dibuat berdasarkan laporan bulanan. Oleh karena itu apabila laporan bulanan sudah dibuat, maka evaluasi atau laporan tahunan hanyalah merupakan akumulasi laporan bulanan. Berikut ini penulis melampirkan salah satu hasil laporan bulanan.

Semoga ini bisa menjadi bahan pembelajaran bagi rekan-rekan pengawas, dan tentu saja untuk perbaikan kinerja penulis. Berikut ini penulis juga berharap semoga kepala sekolah yang datanya masuk ke dalam contoh laporan bulanan ini mengizinkannya. Untuk semua upaya dan bantuan dari rekan-rekan kepala sekolah, seluruh pengawas menengah Kabupaten Aceh Timur, juga Pak Korwas, saya ucapkan terima kasih. Semoga bermanfaat. Wassalam.


download laporan pengawas sekolah

Pembinaan Siswa

DOKUMENTASIKAN, DIINGAT DIKENANG, JADI PELAJARAN


Masa lalu tak bisa diulang. Dia telah pergi dan hanya menyisakan kenangan. beruntunglah bila kenangan itu baik-baik dan indah-indah, maka ia akan menjadi bekal buat kehidupan ke depan. Begitu pula dalam pembinaan di sekolah, jika benar-benar kita bina, insya Allah kita akan memiliki generasi masa depan yang lebih baik.

namun demikian, tiadalah kesempurnaan itu menjadi milik kita, hanya DIA yang maha sempurna. berikut ini adalah salah satu kenangan yang penulis berhasil dokumentasikan dalam bentuk foto-foto. Maklumlah, yang ada waktu itu hanya kamera foto HP murah, mudah-mudahan seluruh siswa yang ada dalam rekaman ini mengikhlaskan saya untuk mempublikasikan ini. sebagai tanda cinta dan sayang dari kami para guru, ini juga sebagai pesan bagi para siswa untuk terus memberikan yang terbaik...

wassalam

Sabtu, 24 Maret 2012

PERANAN PENGAWAS SEKOLAH


MEDIA PEMBELAJARAN KREATIF


Seorang Dosen di Kampus UI berkata kira-kira begini, “membuat pembelajaran bermutu di sekolah dengan biaya yang mahal itu biasa, gampang dan mudah, tetapi bagaimana menciptakan sebuah sekolah dengan pembelajaran yang bermutu tetapi murah itu tidak gampang, bahkan cenderung susah”. Tantangan untuk mendesain sebuah pembelajaran bermutu tapi murah ini mengingatkan penulis pada sebuah media yang pernah penulis ciptakan bersama dengan siswa-siswa kreatif di tahun 2009.
Di Kelas X, ada materi pelajaran yang harus didiskusikan yaitu tentang peranan mirkoorganisme dalam kehidupan. Dalam terapannya di kehidupan, materi ini masuk dalam bahasan Bioteknologi. Ketika mempraktekkan adanya peran mikroorganisme dalam  menguraikan senyawa organic sehingga menghasilkan gas metan sebagai zat buangannya, kami menciptakan sebuah media sederhana yang kami sebut “Mini Reaktor Biogas”. Dengan media inilah kami membuktikan adanya aktivitas mikroorganisme dan menghasilkan zat sampingan berupa gas metan.

Tata cara pembuatan Mini Reaktor Biogas
Bagi rekan-rekan guru, khususnya guru biologi, tata cara pembuatannya sederhana dan menggunakan alat serta bahan yang murah dan terdapat di sekitar kita.

Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah:
  1. Botol air miniral bekas, kebetulan kami menggunakan botol minuman merek Aqua. Caranya adalah kita minta siswa membeli sebotol air mineral sehari sebelum tatap muka pembelajaran. Kita minta mereka menghabiskan air tersebut dan membawa botolnya pada saat jam biologi.
  2. Bahan baku utama pembuatan biogas bermacam-macam, kita bisa menggunakan kotoran hewan atau bisa juga menggunakan sampah hijau dari berbagai tumbuh-tumbuhan. Di sini kami menggunakan kotoran lembu (feses sapi) sebagai bahannya.
  3. Kantung plastic ukuran 1 kg 1 buah untuk satu botol
  4. Karet gelang secukupnya
  5. Korek api
  6. Jarum / pelubang plastik

Cara membuat Miniatur Rekator Biogas
  1. Setiap siswa diminta memasukan kotoran lembu ke dalam botol air mineral tadi. Cukup diisi sebanyak 1/3 volume botol.
  2. Setelah itu masukan 1/3 volume botol dengan air, boleh air sawah, juga bisa dengan air sumur.
  3. Tutup rapat botol, dan simpan didalam ruangan selama 2 sampai 3 minggu.
  4. Diamati perubahan yang terjadi pada botol dan dicatat dalam catatan harian.

Cara menggunakannya
  1. Setelah 2 atau 3 minggu, botol akan mengeras. Ini disebabkan adanya tekanan gas metan dari dalam botol.
  2. Untuk membuktikan apakah gas metan ini, kita lakukan percobaan sederhana:
  • Tutup kepala botol dengan plastik, lalu ikat plastik erat-erat menggunakan karet gelang,
  • Buka tutup botol, sehingga plastik akan mengembang karena masuknya gas dari dalam botol ke plastik.
  • Lubangi salah satu sudut plastik, lalu nyalakan korek di dekat lubang tersebut, amati apa yang terjadi…

Rekan-rekan guru, selamat mencoba, semoga sukses. Untuk keperluan praktik, berikut ini saya berikan salah satu rekaman pelaksanaan pembuktian adanya gas metan di dalam botol. Sekali lagi, karena ini juga baru pertama sekali penulis lakukan dan hanya direkam menggunakn webcamera di laptop, mohon maaf kalau hasilnya tidak sebagus yang telah rekan-rekan lakukan.

Sekali lagi semoga bermanfaat. Wassalam…



download praktek Biogas

Jumat, 23 Maret 2012

TUGAS PENGAWAS SEKOLAH

A Bimbingan Pembuatan PTK

 

Dimensi Kompetensi Pengawas Sekolah antara lain Kompetensi Penelitian dan Pengembangan. Bila kita cermati Permendiknas No.12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah, kompetensi ke delapan dari Dimensi Kompetensi Penelitian dan Pengembangan adalah “Memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas, baik perencanaan maupun pelaksanaannya di sekolah menengah yang sejenis”.

Pengawas Sekolah ada yang belum memiliki pengalaman melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) saat menjadi guru maupun ketika menjabat sebagai Kepala Sekolah. Hal ini membuat pengawas sekolah tidak terlalu cakap memberikan bimbingan kepada guru di sekolah binaan dalam pembuatan PTK.

Penulis memiliki sedikit pengalaman tentang pembuatan PTK saat masih bertugas sebagai guru. Namun demikian, karena PTK ini adalah yang pertama penulis buat, yaitu di tahun 2009, mungkin masih begitu jauh dari sempurna. Oleh karenanya PTK ini nantinya harap disesuaikan lagi dengan perkembangan informasi dari berbagai sumber yang saat ini sudah melimpah tersedia di berbagai media.

Akhirnya, penulis berharap sumbangan kecil ini dapat memberikan motivasi bagi rekan-rekan guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah agar dapat meningkatkan motivasi untuk bisa memenuhi Dimensi Kompetensi Ke lima ini. Dan semoga ini menjadi salah satu pelaksanaan tugas penulis dalam memenuhi kompetensi “Memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas, baik perencanaan maupun pelaksanaannya di sekolah menengah yang sejenis”.


Wassalam

Program Pengawas Sekolah


PEMILIHAN GURU TELADAN


Program Pengawas Sekolah
Pemerintah Pusat melalui Kemendikbud mempunyai program Lomba Pemilihan Guru Teladan yang dilaksanakan satu kali setiap tahun. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan motivasi guru untuk selalu memberikan yang terbaik dalam melaksanakan aktivitas fungsionalnya di sekolah. Setiap guru berhak mengikuti lomba ini. Bagi guru yang ingin menjadi guru teladan, harus melewati jenjang pemilihan, mulai dari sekolah, kabupaten, provinsi dan selanjutnya bersaing untuk mendapatkan guru teladan tingkat nasional yang biasanya dilaksanakan di Pulau Jawa (Jakarta).
Proses penetapan guru teladan di tingkat pusat (Nasional) mungkin tidak  perlu diragukan lagi prosesnya, karena ditangani oleh para ahli baik dari kalangan akademisi, praktisi dan tentu saja melibatkan unsur Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Di tingkat Provinsi juga keadaannya tidak jauh berbeda dengan di tingkat pusat, walaupun tentu saja kualitasnya tidak sebaik di tingkat pusat.
Pertanyaannya adalah bagaimana penentuan guru teladan di tingkat Kabupaten / Kota dan di tingkat Sekolah? Dari pengalaman penulis sebagai Pengawas Sekolah, selama ini daerah tingkat II kurang mampu melaksanakan kegiatan pemilihan guru teladan, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasinya. Masalah yang sering dihadapi daerah tingkat II antara lain:
1.       Sempitnya waktu pelaksanaan pemilihan karena terlambatnya pemberitahuan dari provinsi. Kesannya pemilihan guru teladan menjadi agenda dadakan, padahal semestinya kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang harus diagendakan dari awal penyusunan program kerja dinas pendidikan. Sempitnya waktu ini membuat Dinas Pendidikan Kabupaten langsung menentukan guru teladan tanpa seleksi, tapi menggunakan mekanisme musyawarah melibatkan kepala sekolah.
2.       Jarang ada sekolah yang melaksanaan seleksi guru teladan tingkat sekolah. guru teladan di tingkat sekolah umumnya ditentukan oleh kepala sekolah. penentuannya didasari pada senioritas. Alasannya adalah karena lomba guru teladan ini salah satu unsur yang dinilai adalah lama bertugas (masa kerja guru).
Idealnya guru teladan yang dipilih dari tingkat sekolah dimulai dengan proses pembinaan terlebih dahulu. Inilah salah satu pintu masuk bagi pengawas sekolah untuk memberikan kontribusi aktif dalam pembinaan di sekolah. Pelibatan pengawas sekolah akan meningkatkan validitas guru teladan yang terpilih. Tantangan pembinaan guru untuk mengikuti lomba guru teladan setidaknya membuat pengawas sekolah mampu menunjukkan kompetensi kepengawasannya.
Pemilihan guru teladan yang partisipatif juga semestinya melibatkan siswa. Oleh karena itu dengan menggunakan mekanisme tertentu, siswa harus ikut ditanyakan siapakah guru terbaik yang ada di sekolah. untuk itu perlu disepakati indikator-indikator yang akan dinilai dan ditanyakan pada siswa dalam bentuk angket. Sebagai bahan pertimbangan bagi rekan-rekan pengawas dan kepala sekolah, berikut ini saya lampirkan contoh sederhana Angket Pemilihan Guru Teladan di SMA Negeri Unggul Aceh Timur. Semoga bermanfaat.
wassalam

 contoh Angket Pemilihan Guru Teladan tingkat sekolah bisa diunduh disini

Selasa, 20 Maret 2012

Tugas Kepengawasan


Pelatihan Blog Guru



Tugas Kepengawasan dalam Pembinaan Guru
IDI - SMAN Unggul, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Sabtu dan Minggu (17-18/3) melaksanakan kegiatan pelatihan pemanfaatan blog bagi tenaga pendidik yang berlangsung di SMAN tersebut. Kepala SMAN Unggul, M Thaib M Syah mengatakan, kegiatan pelatihan tersebut diikuti 40 peserta yang terdiri 30 orang guru SMAN Unggul serta 10 lainnya berasal dari sekolah mitra di kabupaten tersebut. “Kegiatan ini termasuk bagian dari kegiatan rutin dalam rangka meningkatkan kompetensi guru di Aceh Timur,”ujarnya.

Menurutnya, pemateri dalam kegiatan tersebut yakni, Muhammad Ilyas dan Nurdin dari dari Banjarmasin (Kalimantan Selatan) dan Pengawas sekolah menengah dari Dinas Pendidikan. Sementara itu, penguatan kompetensi guru dalam pemanfaatan blog juga merupakan penunjang proses belajar mengajar di sekolah. Ia berharap dengan adanya kegiatan tersebut terwujud peningkatan kompetensi guru dalam bidang ICT untuk menunjang proses belajar mengajar khususnya bagi guru SMAN Unggul dan sekolah mitra lainnya

Sumber Serambi Indonesia