Minggu, 08 April 2012

PEMILUKADA ACEH

PEMILU DEMOKRATIS KEDUA


Sobat pembaca yang berbahagia, hari ini, 9 april 2012 akan dilaksanakan pemilu kepala daerah aceh yang kedua sejak perdamaian di tandatangani pada tahun 2006, antara pemerintah republik Indonesia dengan gerakan aceh merdeka (GAM) pimpinan Alm. Tgk. Muhammad Hasan Tiro. Pemilu pertama berhasil dilaksanakan dengan damai pada tahun 2007, saat itu partai lokal belum mengikuti pemilu, untuk mengakomodir calon dari GAM lalu diizinkannya calon pemimpin daerah maju lewat jalur independen. hasilnya hampir di seluruh kabupaten kota dimenangkan oleh calon independen yang umumnya mantan kombatan GAM.
Berbeda dengan pemilukada pertama, pemilu kedua kali ini Partai Aceh sudah dapat mengirimkan wakil nya secara resmi untuk menduduki jabatan Bupati, Walikota, dan Gubernur. Namun jalur independen juga masih tetap ada, karena sudah berlaku secara nasional. selain partai aceh, ada beberapa partai lokal lain yang juga ikut mengusung calonnya masing-masing.
Yang menarik dicermati adalah, calon independen yang pada pemilukada pertama mewakili unsur GAM, pada pemilukada kali ini justeru tidak otomatis mewakili partai aceh, melainkan tetap maju sebagai calon dari jalur independen. Banyak analis yang menduga bahwa ini tanda adanya perpecahan di tubuh GAM, karena terpecah menjadi 2 kubu, jalur partai Aceh dan jalur independen.
Tetapi bisa saja itu bagian dari strategi Partai Aceh untuk memenangkan pemilukada kali ini, artinya bila rakyat aceh telah mengakui keberhasilan status quo dan masih menginginkan mereka berkuasa kembali, tentu itu masih bertalian sejarah dengan GAM yang telah berganti nama menjadi KPA (Komite Peralihan Aceh) sekarang. Dan juga, bila rakyat aceh menginginkan suatu pemerintahan baru langsung di bawah pimpinan Partai Aceh, sudah bisa langsung memilih wakil dari PA itu sendiri. Dengan harapan, petinggi KPA yang dulu bermukim di luar negeri dapat memberikan warna baru bagi perubahan kehidupan rakyat aceh, menjadi islami, adil, makmur, sejahtera dan damai.
Harapan yang bukan tanpa resiko, jika PA dan Jalur independen yang juga mewakili kombatan GAM ternyata kalah, bagaimana nasib Aceh ke depan? Semoga kita makin sadar, sekali memilih demokrasi bagi aceh, maka konflik lama mestinya tak boleh ada lagi. Itu yang saya tahu dari tuntutan demokrasi dalam buku "Demokrasi Untuk Indonesia" karya Alm. Tgk. Muhammad Hasan Tiro.
Mengingat hari pelaksanaan yang tenang dan damai ini, semoga pemilukada kali ini menghasilkan pemimpin terbaik untuk aceh...doa sobat-sobat semua kami harapkan..

wassalam...

4 komentar:

  1. 4 W + h + Photo(artifak) = news

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu gak pake 5 W + 1 H pak ell, cuma ngomong muncrat aja, yang penting ada catatan sejarah di tanggal penting itu..tapi nanti kita edit lah, biar ada nilai beritanya...thanks

      Hapus
  2. untuk kata yang dianggap penting di kasih bold/underline, untuk mempermudah index google..

    BalasHapus
    Balasan
    1. oke..mantap...laptop hang satu, jadi data penting belum bisa dibuka..

      Hapus