Sabtu, 10 Januari 2015

TUA-TUA KELADI PENGAWAS MASA KINI


Kami memanggilnya Bang Anwar. Dia adalah pengawas SD UPTD Peureulak. Foto ini diambil sesaat sebelum beliau meninggalkan tempat gotong royong. Hari ini kami para pengawas dan beberap anggota IGI Aceh Timur membersihkan gedung secretariat yang akan kami tempati di tahun 2015 ini. Bersama Bang Anwar hadir belasan pengawas SD dan Menengah lainnya yang rata-rata tidak muda lagi, alias sudah Tuaaaa Banget.

Beberapa pengawas senior yang datang di pagi tadi sempat menyarankan "bagaimana kalau kita  kumpul uang saja, lalu kita minta orang untuk bersihkan gedung ini?" Saya jawab "itu urusan mudah, tapi bila itu cara yang kita tempuh maka selamanya kita tidak akan pernah punya rasa memiliki terhadap ruangan ini".

Budaya mengongkosi ini memang telah menjalar ke hampir semua aktivitas pendidik, termasuk pengawas. Menggunakan cara-cara instan dengan membayar. Ngapain pusing-pusing, bayar aja beres. Dampaknya terasa sekali dari penggunaan cara-cara itu yaitu kita kehilangan berbagai rasa yang mestinya kita punya banyak dari berbagai aktivitas. Kita juga akan punya keahlian spesifik yang akan makin mengartikulasi bila selalu dibawa dalam praktek. Capek memang, tetapi setelah capek kita akan mendapatkan sesuatu yang kadang tak bisa diukur dengan materi atau uang semata.

Gotong royong kali ini bukan karena pengawas dan IGI Aceh Timur tidak punya uang, kere. Bukan! Semua pengawas masih banyak uangnya hari ini, maklum baru terima uang TPP dan Gaji awal tahun secara bersamaan. Kas IGI juga cukup untuk mendanai orang supaya beres-beres di gedung ini. Gotong royong ini adalah media untuk mengakrabkan antar pengawas dan guru (IGI). Di kegiatan ini kita ternyata masih sehat. Betapa tidak, itu tempat tidur 2 tingkat hasil dari PORA Aceh lalu berhasil di geser ke sudut barat, sehingga sudut timur menjadi ruangan yang memadai bagi aktivitas pengawas dan guru. Betapa nikmatnya pulut panggang dimakan bersama, padahal air minumnya hanya dengan air kemasan "murah".

Satu hal lagi yang mungkin luput dari analisis kita yang sudah terjangkit pragmatism dan instanisme, perbuatan yang bermanfaat untuk pembelajaran ini kelak jadi amal yang akan menemani kita sampai hari Terjanji itu datang.

Buat bang anwar yang telah membonceng grek dan berisikan peralatan gotong royong lengkap, kami ucapkan terima kasih. Doa kami semoga ini menjadi awal agar kelak Bang Anwar bisa jadi pengawas yang makin tua makin jadi. Kalau kata pepatah "Tua-tua Keladi"...

salam pengawas

2 komentar:

  1. Mdh2n semangat beliau ketularan pada Azwar :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiiin...begitulah sebagian kecil profil pengawas aceh timur...

      Hapus