Jumat, 26 Desember 2014

DARI BANJIR AIR KE BANJIR BLOG



Kota Peureulak baru saja mengalami banjir besar. Banjir yang melanda sejak Hari Minggu, 21 Desember 2014 telah membuat Kota Peureulak Tenggelam. Ketinggian memang tidak merata, namun di beberapa sudut kota seperti di jalan RSU Peureulak, ketinggian air telah menenggelamkan beberapa rumah. Sebuah pemandangan yang memilukan melihat warga terkepung air. Air mengalir sangat melimpah. Sumber air berasal dari luapan Krueng Peureulak yang diguyur hujan lebat sejak tanggal 20 Desember 2014.

Menurut para tetangga di rumah Bang Ben (tempat pengungsian di Lorong Kuta Krueng), banjir ini adalah banjir terbesar selama 41 tahun ini. Pernah ada banjir memang di tahun 1996 dan 2006, tetapi tidak sampai lama. Ketinggian air pada waktu itupun hanya sebatas lutut, tapi kali ini rumah sewa milik orang tua beliau tenggelam hingga hampir menyentuh kusen jendela. Para penghuni di rumah sewa itu ditampung di rumah Bang Ben, mereka tinggal bersama tetapi masaknya masing-masing. Kata bang Sudir "seperti tinggal di Asrama Pak Din".

Bertahan di rumah Sewa bersama ananda kami, saya punya banyak waktu untuk mengamati terjadinya banjir. Sejak Minggu sore (21 Desember 2014) air mulai menggenangi Lorong Kuta Krueng. Saat itu saya belum tahu apa kejadian yang ada di luar dusun kami. Hingga minggu malam hujan masih mengguyur kota Peuruelak. Lebaaat sekali. Pada Senin pagi, 22 Desember 2014, barulah kami melihat beberapa warga mulai beranjak meninggalkan rumah mencari tempat yang lebih tinggi. Ada yang memilih langsung meninggalkan rumah sewa kami bahkan meninggalkan Kota ini mencari tempat aman. Namun saya dan anak saya serta satu orang tetangga (bu Ella Guru TK Pembina Kota Peureulak) memilih tetap bertahan. Bu Ella memang wajib bertahan, maklum dia Punya banyak peliharan (kucing) kesayangan di rumahnya.

Selasa, 23 Desember 2014, bertepatan dengan Hari pesta pernikahan Adik Ipar saya. Namun apalah daya, saya terpaksa tidak bisa menghadirinya karena harus menjaga rumah dan segala isinya terjamin aman dari terjangan banjir yang kian meninggi.

Cerita banjir memang banyak mengisahkan duka. Menjelang banjir  mereda, hari ini saya dan sahabat saya pak Jefri Soni Silitonga, M.Pd. yang merupakan Master Kimia SMAN Unggul Aceh Timur, mengisi Acara pelatihan IT bagi siswa siswi MAS Alwidyan Alue Lhok Aceh Timur. Materi utamanya adalah pembuatan blog. Kegiatan yang direncanakan dihadiri oleh 25 siswa peserta ternyata hanya dihadiri 24 orang. Satu orang lagi menurut pak Kepmas tidak bisa hadir karena terhalang banjir.

Semoga banjir air kali ini akan diikuti dengan banjir Blog dari para siswa yang dilatih. Pelatihan ini direncanakan berlangsung sampai besok. Semoga acaranya bisa sukses.

Salam blogger.

4 komentar:

  1. setelah banjir blog nanti kebanjiran pengunjung,,,,,

    BalasHapus
  2. Meskipun sedang banjir..semangat digital literacy citizenship tetap meluap-luap

    BalasHapus