DIOBSERVASI ATAU MENGOBSERVASI
Dalam kegiatan observasi kelas atau sekolah ada dua pihak yang terlibat, observer dan yang diamati. Dua pihak ini melakukan peran yang berbeda, mengobservasi dan diobservasi. Kedua peran itu berada dalam kesetaraan saat observasi dilakukan agar tujuan pelaksanaan observasi tercapai. Walaupun kenyataannya observer sering ditempatkan sebagai pihak yang lebih dibandingkan pihak yang diobservasi.
Kepala sekolah sebagai observer sering melakukan observasi dengan posisi sebagai atasan guru di kelas. Begitu juga pengawas sekolah, selalu menempatkan guru atau kepala sekolah sebagai obyek observasi. Jadinya kegiatan observasi itu kurang menyenangkan dan terkesan observasi yang dilaksanakan adalah milik observer bukan milik kedua pihak tersebut. Ada baiknya memang pengawas dan kepala sekolah melakukan kajian pustaka sedikit, minimal ada basis teori tentang pelaksanaan observasi yang baik di sekolah.
Teori-teori dan hasil penelitian tentang observasi kelas sudah banyak yang dipublikasikan, tetapi umumnya masih berbahasa Inggris.Hal ini menyebabkan terjadinya delay penyampaian informasi ke para pengawas, guru dan juga kepala sekolah di Kabupaten/Kota. Realitanya kita saat ini masih melihat adanya pengawas sekolah yang melakukan observasi mendadak kepada guru di dalam kelas. Kata teman-teman sih perlu dilakukan observasi mendadak untuk melihat kesiapan guru melakukan pembelajaran, namun kehadiran mendadak ini pula secara nyata membebani mental para guru yang terkejut dan mengalamai ketidaknyamanan profesi saat didatangai secara tiba-tiba oleh pengawas.
Bagaimanakah seharusnya kegiatan mengobservasi dan diobservasi ini kita lakukan?
Kegiatan observasi terdiri dari tiga tahap, yaitu : 1) sebelum observasi (before), 2) saat observasi (during), dan 3) setelah observasi (after). Ketiga tahapan ini harus dipersiapakan dengan baik agar dapat mencapai tujuan observasi secara optimal. Hal-hal apa saja yang harus dilakukan saat kita mengobservasi atau diobservasi dapat dilihat pada tabel perbandingan di bawah ini
Sebelum diobservasi
(Being observed) |
Sebelum Mengobservasi (The
observer)
|
|
1.
Persiapkan 3 hal untuk dibahas bersama
observer
2.
Jelaskan pada observer
|
1.
Jelaskan tujuan kegiatan observasi
2.
Diskusikan bersama kolega anda
3. Menjadwalkan sebuah pertemuan untuk membahas
observasi tersebut
|
Sasat diobservasi (Being
observed)
|
|
Saat Mengobservasi (The
observer)
|
|
|
1.
Buatlah catatan observasi
2.
Catatlah kesan-kesan anda juga
pertanyaan-pertanyaan yang ingin anda ajukan; misalnya:
3. Catatlah interval waktu apa yang kamu amati
dalam buku catatan.
4.
Berpartisipasi di dalam kelas hanya jika
diminta melakukan sesuatu oleh guru yang diamati pada saat itu.
|
Setelah diobservasi (Being
observed)
|
|
Setelah Mengobservasi (The
observer)
|
1.
Bersama observer, merekonstruksi apa yang
terjadi di dalam kelas
2.
Pikirkanlah tujuan pembelajaran di kelas (secara
umum) dan sesi kelas yang telah diboservasi.
3.
Siapkan bahan untuk dijelaskan
4.
Mintalah penjelasan-penjelasan khusus dan
saran-saran yang membangun
|
|
1.
Bersama guru, merekonstruksi apa yang terjadi
di kelas
2.
Mintalah rekan anda untuk menjelaskan:
3.
Dengarkanlah penjelasan rekan anda
4.
Berikan ulasan dan sampaikan hasil evaluasi
pengamatan anda
5.
Akhirnya, berikanlah saran-saran konstruktif
pada guru.
|
(School Inspection and Self-Evaluation, 2006; hal 150)
Tiga tahapan observasi yang mungin bisa menginspirasi kita semua mampu melakukan observasi atau siap diobservasi. Tentu saja tiga tahapan ini masih bisa ditambah-kurangi sesuai dengan keadaan dan selera kita tanpa mengurangi makna pelaksanaan observasi itu sendiri. Satu keinginan lainnya dari penulis adalah hendaknya observasi kelas bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya...semoga bermanfaat..
Tiga tahapan observasi yang mungin bisa menginspirasi kita semua mampu melakukan observasi atau siap diobservasi. Tentu saja tiga tahapan ini masih bisa ditambah-kurangi sesuai dengan keadaan dan selera kita tanpa mengurangi makna pelaksanaan observasi itu sendiri. Satu keinginan lainnya dari penulis adalah hendaknya observasi kelas bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya...semoga bermanfaat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar