Rabu, 25 Desember 2013

SOSIALISASI KURIKULUM 2013 DI SMAN 1 IDI ACEH TIMUR

Pada hari sabtu, tanggal 21 Desember 2013 saya diminta untuk menjadi narasumber di SMA Negeri 1 Idi Kabupaten Aceh Timur. Saat dihubungi panitia sehari sebelumnya, saya diminta agar mempersiapkan materi tentang sosialisasi kurikulum 2013. Awalnya saya menolak tawaran ini karena sekolah tersebut bukan binaan saya lagi, pengawasnya telah diganti dengan salah seorang rekan saya sejak tahun 2011. Namun karena permintaan yang sangat mendesak dari pihak sekolah, dan tentu atas sepengetahuan pengawas sekolah pembinanya, saya menerima tawaran ini.

Kegiatan sosialisasi yang singkat ini dimulai sejak pukul 14.00 dan selesai pada pukul 16.30 WIB. Sesuai dengan kesepakatan awal bahwa agenda utama adalah memperkenalkan kurikulum 2013 kepada rekan-rekan guru di SMAN 1 Idi Rayeuk. Meskipun sekolah ini belum dipilih sebagai sekolah pilot project implementasi kurikulum 2013 oleh pemerintah, tetapi semangat belajar teman-teman guru di sekolah ini untuk menguasai kurikulum baru sangat luar biasa. Antusiasme yang tinggi ditandai dengan hadirnya seluruh guru dalam pertemuan tersebut.

Saat Benchmarking di SMAN 2 Depok, okt 2013
Materi pembuka adalah perkenalan singkat, maklum saya sudah 2 tahun ini tidak lagi menjdi pengawas sekolah di SMA Negeri 1 Idi. Tidak banyak guru baru, hanya beberapa orang saja, selebihnya masih terlihat wajah-wajah yang tidak asing lagi. Maklum kami memang sering sekali melakukan MGMP di sekolah ini 2 tahun lalu.

Setelah perkenalan singkat, saya memberikan pengantar diskusi dengan pemaparan hasil benchmarking implementasi kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Depok pada bulan Oktober 2013. Materi selanjutnya adalah diskusi partisipatif.

Diskusi partisipatif ini dimulai dengan memberikan kesempatan pada guru untuk mengajukan pertanyaan. Pada sesi 1 ini ada 3 pertanyaan pokok yang diajukan:

1.     Apa kelebihan kurikulum 2013 dan apa kekurangan KTSP sehingga harus diganti?
2.     Apakah ada perbedaan yang Essensial sehingga harus diberlakukan kurikulum baru?
3.     Kenapa kurikulum selalu berubah-ubah, belum selesai diterapkan kurikulum lama tapi sudah diganti dengan yang baru yang justru kami di bawah (sekolah) justru belum siap melaksanakannya?

Pertanyaan yang spontan itu menuntut penjelasan yang tuntas tapi mudah difahami dan dapat diterima. Saya rasa belum ada kelebihan kurikulum 2013, karena memang secara nyata belum ada hasil evaluasinya. kelebihan-kelebihan hasil kajian akademis tentu tidak akan memuaskan penanya. Jadi, saya sampaikan bahwa memang belum ada kelebihan kurikulum 2013,  belum bisa kita berteori tentang apa kelebihan kuriklum ini kalau jadi diterapkan. Namun, kalau kekurangan-kekurangan KTSP itu sudah ada, salah satu yang bisa dibaca secara mandiri oleh guru adalah hasil dari PISA. Kekurangan lain dari KTSP adalah adanya kesenjangan antara satu daerah dengan daerah lain di Indonesia karena  begitu beragamnya kemampuan daerah untuk melaksanakan KTSP ini.

Lalu, apakah ada perbedaan yang essensial antara kurikulum 2013 dengan KTSP? Secara spontan ada guru  yang berinisiatif memberikan jawaban, katanya "tidak ada perbedaanya, sama saja, paling-paling copy paste." Mendengar tawaran jawaban ini tanggapi dengan sedikit senyum. Betapa hampir masif nya kegiatan copy paste ini dalam implementasi kuriklum tingkat satuan pendidikan. Mulai dari dokumen 1 maupun dokumen 2. Harapan dari pemerintah akan adanya kegiatan pengembangan perencanaan pembelajaran yang bottom up sesuai kondisi di sekolah ternyata tidak menjadi kenyataan. Beban kerja guru yang 24 jam tatap muka per minggu menyebabkan lebih aman copy paste, sehingga aman bila pengawas datang, dan tunjangan profesi pun lancar juga. Nah kalau di kurikulum 2013 nanti tidak ada copy paste RPP dan lain-lain. Kenapa? Karena semua sudah diberikan oleh pemerintah. Segala persiapan sudah ada di Buku Guru. Guru tinggal melakukan persiapan alat dan bahan saja. Buku babon telah menyediakan RPP, sehingga tidak usah copy paste lagi karena sama RPP nya di setiap daerah di Indonesia.

Perbedaan lainnya adalah adanya peminatan dan kelas lintas minat. Peminatan ini memungkinkan siswa memilih berada di kelas MIA (matematika dan ilmu alam), IIS (kelompok ilmu-ilmu sosial), dan kelas Babu (Bahasa dan Budaya).Selain itu juga ada mata pelajaran lintas minat yang bisa dipilih oleh setiap siswa. Lintas minat ini memungkinkan siswa di kelas MIA untuk belajar 2 mapel dari kelompok IIS atau Babu. Begitu juga untuk siswa di kelas MIA dan Babu, mereka dapat memilih dua mapel di luar struktur mapel wajib yang ada di kelas mereka.

pertanyaan ketiga ini banyak di jawab dengan berbagai hasil penelitian. Data yang ada menunjukkan bahwa kurikulumn 2013 ini bila jadi diterapkan merupakan kurikulum yang ke-11 di Indonesia. Tentu banyak alasan kenapa pemerintah mengganti kurikulum secara berkala. Alasan yang paling sering dibicarakan adalah adanya perubahan situasi eksternal, yaitu berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlaku secara nasional Apakah para pembaca punya alasan lain kenapa kuriklum ini selalu berubah?

Diskusi yang agak menghangat adalah pertanyaan dari salah seorang guru tentang "kenapa mapel TIK ditiadakan?"Memang TIK ini masih kontroversi, ini mapel penting tetapi dihapuskan. Dampaknya adalah adanya guru TIK yang harus mengajar mapel sejarah di sekolah pelaksana kurikulum 2013. 
Ada pertanyaan yang menggelitik dari salah seorang peserta, daripada TIK yang ditiadakan lebih baik kita hapus saja mapel Bahasa Indonesia, bukankah kita sudah bisa semua berbahasa Indonesia. Bagaimana para pembaca, anda setuju dengan penanya terakhir ini?



2 komentar: