METODE DISCOVERY DAN INQUIRY
Discovery dan Inquiry merupakan
dua buah teknik yang berpusat pada peserta didik. Kedua teknik ini sepintas
sepertinya sama, tetapi bila telah dipraktikkan ternyata mempunyai perbedaan. Berikut
akan dijelaskan gambaran umum kedua teknik pembelajaran yang sangat menarik
ini.
1. Teknik
Penemuan (Discovery)
Teknik Penemuan adalah
terjemahan dari Discovery. Menurut Sund dalam Roestiyah (2001), discovery adalah proses mental dimana
siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Proses mental
tersebut meliputi: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat
dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Suatu konsep
misalnya : segitiga, panas, demokrasi dan sebagainya, sedangkan yang dimaksud
dengan prinsip antara lain logam apabila dipanaskan akan mengembang. Dalam
teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu
sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi.
Discovery pada pelaksanaannya
dapat mengubah situasi belajar dari teacher
dominated learning menjadi situasi student
dominated learning. Teknik ini juga melibatkan siswa dalam proses kegiatan
mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan
mencoba sendiri, sehingga anak dapat belajar sendiri.
Teknik ini
memiliki keunggulan sebagai berikut:
- Membantu siswa mengembangkan, memperbanyak kesiapan, serta penguasaan ketrampilan proses kognitif siswa.
- Membangkitkan gairah belajar siswa
- Memberikan kesempatan pada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing
- Meningkatkan kepercayaan diri siswa dengan proses penemuan sendiri
- Berpusat pada siswa, guru h anya sebagai temat belajar saja, bila diperlukan
Namun teknik ini juga
memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
- Siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental agar berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik.
- Teknik ini kurang cocok untuk kelas yang terlalu besar
- Ada yang berpendapat proses mental ini terlalu mementingkan porses pengertian saja, kurang memperhatikan perkembangan/pembentukan sikap dan ketrampilan bagi siswa.
- Teknik ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berpikir secara kreatif
2. Teknik Inquiry
Inquiry adalah istilah yang
berasal dari Bahasa Inggris. Cara penggunaan teknik ini di dalam kelas adalah
sebagai berikut:
- Guru membagi tugas kepada kelas untuk meneliti sesuatu masalah
- Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan
- Setiap kelompok mempelajari, meneneliti, atau membahas tugasnya di dalam kelompok.
- Setelah hasil kerja mereka dalam kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik.
- Laporan ini dilaporkan dalam sidang pleno, dan terjadilah diskusi secara luas.
- Sidang pleno menghasilkan kesimpulan yang akan dirumuskan sebagai kelanjutan kerja kelompok.
Inquiry menandung
proses mental yang lebih tinggi tingkatannya. Seperti merumuskan masalah,
merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis
data, menarik kesimpulan. Teknik ini mampu menumbuhkan sikap obyektif, jujur,
hasrat ingin tahu, terbuka, dan sebagainya. Pada akhirnya dengan teknik
inisiswa dapat mencapai kesimpulan yang disetujui bersama.
Teknik inquiry ini
memiliki beberapa keunggulan, yaitu:
1. Dapat membentuk dan mengembangkan “sel-cocept” pada diri siswa, sehingga
siswa dapat mengerti tentagn konsep dasar dan ide-ide lebih baik
2. Membantu dalam
menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.
3. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas
inisiatifnya sendiri, bersikap obyektif, jujur, dan terbuka.
4. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan
merumuskan hipotesanya sendiri
5. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik
6.
Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang
(menarik).
7.
Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu
8.
Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri
9.
Menghindari cara-cara belajar yang monoton
10.Memberikan waktu pada siswa secukupnya, sehingga
mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
Untuk meningkatkan
teknik inquiry dapat ditimbulkan
dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1.
Membimbing kegiatan laboratorium
2.
Modifikasi inquiry
3.
Kebebasan inquiry
4.
Inquiry pendekatan peranan
5.
Mengundang ke dalam inquiry
6.
Teka-teki bergambar
7. Synectics lesson
8.
Kejelasan nilai-nilai
Demikianlah paparan singkat dua
teknik pembelajaran, yaitu teknik Discovery
dan Inquiry, semoga bermanfaat.
Referensi : Roestiyah N.K. 2001.
Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar