"Kita
tidak bisa kembali ke masa lalu."
Dokumentasi Seminar |
Tidak bisa
dibantah kebenaran kalimat yang sudah tua ini.
Waktu yang telah berlalu dan telah menjadi masa lalu memang tidak mungkin bisa
didatangi lagi. Mesin waktu dari kantong sakti doraemon pun belum ada wujud aselinya,
masih sebatas imajinasi orang-orang pintar di Jepang.
"Andai
bisa kembali ke masa lalu saya akkan melakukan lebih banyak hal yang
positif."
Bisikan
hati orang-orang yang sadar di masa depannya tentang betapa pentingnya
pengalaman di masa lalu itu. Banyak kesempatan melakukan perbuatan positif pada
saat ini yang berlalu tanpa hal berarti. Itulah pentingnya waktu sebagaimana
banyak dituliskan dalam Kitab Suci. Orang-orang yang pandai menghargai waktu, walau
berbuat hal kecil pun namun dilakukannya di waktu yang tepat, biasanya akan
menemukan kesuksesan di masa depan.
“Masa lalu tidak bisa didatangi lagi, namun
pengalaman masa lalu itu bisa dibawa ke
masa depan.”
Pelatihan Guru |
Pengalaman
adalah oleh-oleh dari masa lalu. Begitu banyak detik-detik yang kita lalui
sebagai pendidik di sekolah, bersama siswa, teman sejawat, kepala sekolah, dan
warga sekolah lainnya, tentu akan menghasilkan pengalaman yang bermanfaat buat
kehidupan di masa depan. Oleh karena itu ingatan terhadap kejadian masa lalu
harus terjaga agar bisa terus kita bawa dan menjadi pedoman bagi orang-orang
yang membutuhkannya di masa kini.
Olimpiade Sains SD |
“Seiring berjalannya waktu dan bertambah pula
usia, semakin lemah lah daya ingat memori kita terhadap pengalaman di masa
lalu.”
Setiap
yang baharu punya masa pakai. Ibarat mesin tentu ada masa garansinya. Otak ini
pun begitu pula adanya. Masa cemerlangnya akan berkurang seiring perjalanan
waktu. Apa yang diingat oleh otak manusia tentu bisa saja lupa sedikit demi
sedikit seiring perjalanan waktu. Tanpa alat bantu kita bisa saja lupa nama
siswa kita 5 tahun lalu. Kita tentu tidak dapat mengingat kisah pembelajaran
kita hari demi hari yang terjadi di masa lalu. Walau biasanya kita ingat betul
wajah murid kita yang paling pandai, yang paling bandel, yang suka bolos, yang
nunggak uang fotokopian dan belum dibayar sampai sekarang. Itulah, ada juga
rupanya ingatan yang lengket kaya ulat bulu keket, susah pula untuk dilupakan.
“Dokumentasi, mencegah hapusnya ingatan
penting di masa lalu dari memory otak.”
Pesantren Wirausaha Jonggol |
Seorang
guru harus berada di dalam kelas selama 24 x 45 menit setiap minggu. Bila
setiap kelas pertemuan berlangsung selama 2 x 45 menit, maka guru atau pendidik
akan bertugas di dalam 12 kelas. Bila rata-rata jumlah siswa per kelas ada 32,
maka guru akan merekam ingatan pengalaman masa lalu sebanyak 12 x 32 orang.
Banyak yang unik, tidak sedikit kejadian menarik yang akan menjadi istimewa
saat disajikan di masa kini. Oleh karena itu dibutuhkan alat bantu berupa hasil
dokumentasi. Selain dengan otak kita yang terhubung dengan indera, para guru
ada baiknya melakukan rekaman juga menggunakan teknologi, seperti kamera HP
untuk mengambil foto, rekaman video dari webcam
komputer/laptop. Hasil
dokumentasi inilah yang membantu otak kita saat ada sesuatu yang penting tapi
kita terlupa. Apa yang telah dilakukan oleh guru senior 20 tahun yang lalu
masih bisa kita nikmati dan tentu saja dapat mengambil hikmah dan pelajarannya
apabila ada dokumentasi yang tersaji di masa kini.
Seminar Hasil PTK |
“Sudahkah guru memiliki bekal dokumentasi yang
cukup untuk “dihidangkan” bagi guru lain
pada 10 atau 15 tahun mendatang?”
Penting
menanamkan kesadaran pada guru agar memiliki warisan dokumentasi, baik berupa dokumentasi yang berupa tulisan,
gambar, maupun video atau film. Inilah warisan akademik yang sangat berharga
bagi dunia pendidikan masa depan. Jangan sampai generasi kita
mengadopsi
prilaku orang lain karena memang orang lain itulah yang menawarkan dokumentasi
terlengkap buat generasi masa depan.
TWC 2 |
Bila anda guru, sudahkah membuat dokumentasi suasana
kelas anda hari ini?
Ada begitu
banyak dokumentasi berupa foto dan video. Meski usianya baru 5 tahun dan
tersimpan rapih di dalah notebook, tapi saat disajikan minggu lalu beberapa
potongan video di sebuah kelas terasa bahwa itu sudah begitu jadul. Namun siswa
semuanya senang bisa belajar dari aktivitas kelas abang dan kakak nya tempo doeloe.
Mari kita
dokumentasikan masa kini agar generasi masa depan bisa belajar dari masa lalu kita...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar