Sabtu, 28 April 2012

METODE PEMBELAJARAN

METODE DISKUSI KELOMPOK


Metode pembelajaran yang monoton membuat bosan murid dan juga guru yang mengajar. Metode Pembelajaran yang lazim digunakan oleh banyak guru dalam mengajar dan juga pengawas dalam melatih atau melakukan pembinaan adalah metode ceramah. Memang ada sebagian besar guru yang sepertinya susah berpindah atau paling tidak mau memberikan variasi penggunaan metode pembelajaran selain metode ceramah. Begitu akrabnya metode ceramah ini juga menutup peluang motivasi guru mau menggunakan metode lain.

Apakah sulit memvariasikan metode dalam pembelajaran? Jawabannya tentu relatif, tergantung pada kemauan dan kamampuan guru di dalam kelas. Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sejak tahun 2006 sampai sekarang ini ditunjang oleh begitu gencarnya promosi bermacam-macam metode pembelajaran oleh Kemdikbud, secara umum kita mengenal istilah itu dengan nama "model-model pembelajaran" modern. Model ini adalah metode pembelajaran yang dimodivikasi dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga pembelajaran di kelas menjadi pembelajaran yang  aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna. Sedangkan metode dasar yang dipakai tetap ada 3 tipe yaitu metode tipe belajar visual, auditoral, dan tipe kinestetik.

Salah satu metode pembelajaran sederhana yang dapat digunakan untuk memvariasikan pembelajaran di kelas --supaya jangan melulu ceramah-- adalah metode diskusi kelompok. Metode diskusi kelompok ini dilakukan dengan cara membagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil beranggotakan 4 sampai 5 orang. Metode diskusi kelompok ini memang dianggap kurang efektif (menurut pengakuan beberapa orang guru), misalnya :
  1. Siswa banyak yang tidak serius berdiskusi, kebanyakan siswa justru hanya bermain-main dalam kelompoknya dan bukan belajar.
  2. Yang bekerja orangnya hanya itu-itu saja, artinya setiap kelompok mempunya satu atau dua orang tim ahli yang bertanggung jawab menyelesaikan semua tugas.
  3. Biasanya kelas menjadi ribut.
Serta beberapa alasan lain yang membuat guru bersikukuh menggunakan metode ceramah tanpa ada variasi dengan metode lain.
Berdasarkan pengalaman beberapa orang guru yang berdiskusi dengan penulis, ada beberapa trik yang harus dilakukan agar metode diskusi kelompok dapat berjalan dengan baik di kelas, antara lain:
  1. Usahakan setiap kelompok mempunya tugas yang berbeda, bisa indikator atau materinya, 
  2. Masing-masing anggota setiap kelompok juga mendapatkan tugas yang berbeda di dalam kelompoknya,
  3. Kriteria penilaian dalam proses diskusi dari awal sudah disepakati, misalnya kita menetapkan indikator penilaian proses diskusi adalah : kerja sama, kecepatan, ketepatan, kreatifitas, dan hasil diskusi.
  4. Waktu pelaksanaan diskusi dibatasi, misalnya 10 menit, 15 menit atau 20 menit. Disesuaikan dengan beban tugas yang didiskusikan.
  5. Hasil diskusi kelompok dipresentasikan, dan wakil kelompok yang mempresentasikan tidak boleh sama, artinya setiap anggota kelompok harus mendapatkan tugas mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
  6. Selama proses diskusi guru jangan meninggalkan kelas, setiap kelompok harus dibimbing, diawasi, dan dinilai.
  7. Hasil penilaian pelaksanaan diskusi diumumkan pada saat kegiatan penutup
  8. Jangan lupa dibuatkan dokumenasinya, sebagai kenang-kenangan sekaligus menjadi arsip dan bukti fisik
Inilah hasil pengalaman dan diskusi dengan guru-guru yang pernah penulis lakukan. semoga bermanfaat.  Sebagai pelengkap dari tulisan ini penulis sematkan cuplikan proses diskusi materi jaringan hewan kelas XI.IPA SMA Negeri Unggul Tahun 2009.  Wassalam


Pelaksanaan Metode Diskusi Kelompok

Kamis, 26 April 2012

PERAN PENGAWAS SEKOLAH

PEMBELAJARAN KOLABORATIF


Dunia Barat --Eropa dan Amerika-- punya peptah "Time is money" yang diterjemahkan secara bebas menjadi waktu adalah uang. Masyarakat Barat yang sudah lama menikmati 'buah' era industrialisasi menganggap waktu adalah faktor penting untuk dapat melaksanakan suatu pekerjaan dimana pekerjaan itu menghasilkan uang. Mereka menyatakan memiliki waktu lebih penting ketimbang memiliki pekerjaan itu sendiri. Atau kalau dalam bahasa kasar kita bisa mengatakan bila anda punya waktu maka anda pasti akan dapat melakukan pekerjaan dan itu bisa mendatangkan uang yang ujungnya anda akan hidup sejahtera, minimal di dunia ini.

Masyarakat Timur Tengah --Dunia Arab-- memiliki pepatah juga "Time is sword" yang di dalam kamus diartikan sebagai "waktu adalah pedang". Masyarakat Arab telah menyadari betapa waktu itu begitu penting, bahkan dengan mengumpakan waktu seperti pedang mengindikasikan bahwa bila kita salah menggunakan waktu maka waktu itu akan "membunuh' kita atau minimal membuat kita menjadi celaka. Secara nyata memang kita lihat di wilayah Timur Tengah banyak terdapat gurun pasir, dengan banyaknya masyarakat di sana yang berprofesi sebagai pedagang tentu menjadi penting untuk menghitung berapa waktu yang harus dimanfaatkan untuk menyeberangi lautan pasir yang luas nan gersang itu, bila salah perhitungan waktu bisa jadi mereka akan terbunuh di tengah padang pasir yang tandus tersebut.

Lalu bagaimana dengan rakyat Indonesia? Lebih khusus lagi bagaimana dengan insan pendidikan kita, apakah dua pepatah tadi berlaku pada kita para pengawas sekolah? apakah kita telah memanfaatkan waktu yang kita miliki untuk menjalankan peran pengawas sekolah dengan baik dan benar? Nampaknya hal ini perlu kita renungkan kembali dengan akal pikiran yang jernih.

Kita punya waktu 1 x 24 jam, sama seperti yang dimiliki oleh masyarakat di Barat dan Timur Tengah. Tetapi di sana masyarakatnya telah lama hidup di atas garis kemiskinan, terdidik dan tidak terjajah lagi secara ekonomi --walau sekarang sudah mulai nampak ada penurunan-- dibandingkan kita di Indonesia. Apanya yang salah terhadap waktu yang kita punya, mengapa waktu yang kita miliki tidak bisa dikonversi menjadi uang (kesejahteraan) bagi kita. Mungkin memang kita tidak menganut dua pepatah itu, jadi kita tidak kenal "time is money" ataupun "time is sword" itu. Kita akan leibh akrab dengan pepatah "waktu adalah ilmu", sehingga setiap waktu bagi kita adalah belajar, dan belajar adalah ibadah, dan ibadah itu lebih baik dari pada kesejahteraan di dunia ini.

Selama menjalankan peran pengawas sekolah saya melihat rekan-rekan guru di sekolah-sekolah memiliki banyak waktu yang belum digunakan dengan maksimal, baik untuk menghasilkan uang (ksejahteraan), maupun waktu yang digunakan untuk belajar. Hasil pengamatan selama menjadi guru juga memberikan gambaran bahwa waktu luang yang kita miliki di sekolah masih lebih banyak digunakan untuk mendiskusikan hal-hal yang justeru tidak berhubungan dengan hal pendidikan, sehingga waktu yang ada tidak menambah pengetahuan bagi peningkatan kompetensi keilmuan kita sebagai tenaga pendidik. Jarang sekali ada guru yang memiliki waktu (jam kosong) lalu menggunakannya untuk mengunjungi kelas lain melihat rekan guru lain mengajar untuk menambah pengalaman. kita juga belum banyak memikirkan untuk membuat perencanaan bersama teman-teman di sekolah bagaimana merancang pembelajaran kolaboratif dan melaksanakannya.

Memang tidak mudah menerapkan pembelajaran kolaboratif ini, disamping kita belum terbiasa melakukannya, banyak diantara kita juga merasa malu jika ada guru lain, atau orang lain (pengawas) yang berada di dalam kelas kita saat kita mengajar. Saya sendiri tidak punya pengalaman cukup dalam melaksanakan pembelajaran kolaboratif ini. Tetapi dengan adanya pengalaman yang sedikit itu jugalah saya coba berbagi kepada teman-teman guru dan pengawas sekolah, betapa setelah menerima kunjungan teman-teman dalam proses pembelajaran saya merasa terbantu, sebab kawan-kawan yang datang berkunjung dapat memberikan masukan-masukan baik di dalam proses maupun pasca proses pembelajaran berlangsung.

Semoga ke depan nanti bukan  hanya guru dengan guru yang dapat melakukan pembelajaran kolaboratif ini, tetapi guru dengan pengawas juga dapat mendesain sebuah pembelajaran kolaboratif ini demi peningkatan profesionalisme guru dan peran pengawas sekolah. 

Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya buat rekan-rekan guru di SMA Negeri Unggul Aceh Timur, Mr. Muhasir, Mrs. Ifa Ridha Rahayu, Ibu Irmi, Mr. Chairudin, dan Dek Aqiem, yang telah mendukung program pembelajaran kolaboratif di SMA Negeri Unggul Aceh Timur. Para siswa, khususnya kelas X.2 SMA Negeri Unggul Tahun Pelajaran 2009/2010. Serta untuk seluruh teman-teman saya insan pendidikan yang tidak bisa saya tuliskan namanya disini. 

Semoga ada manfaatnya...wassalam



cuplikan Video Pembelajaran Kolaboratif

Selasa, 24 April 2012

MEDIA PEMBELAJARAN MURAH

LIMBAH KANTOR MASUK KELAS


Tidak semua limbah kantor bisa masuk kelas. Ada beberapa limbah dari tata usaha yang kalau kita mau modifikasi sedikit dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Untuk postingan kali ini saya akan menuliskan tentang pembuatan media metaplan dari kertas print out yang salah cetak, dan biasanya dibuang ke tong sampah lalu dibakar.

Seperti kita ketahui bersama, kertas HVS memiliki dua sisi yang dapat dicetak. Namun dalam prakteknya, bila ada kesalahan pencetakan pada satu sisi maka sisi lainnya pun tidak dapat dipakai terutama untuk mencetak surat-surat resmi atau dokumen penting lainnya. Nah, kertas yang seperti itulah yang kita minta staf tata usaha menyimpannya dan menyerahkannya kepada kita, kalau sempat tentu lebih baik lagi jika bapak/ibu yang mengambilnya di kantor tata usaha.

1. Cara Pembuatan
Siswa menempelkan metaplan di dinding kelas
 Cara pembuatannya sangat mudah sekali. Kertas HVS yang sudah tidak terpakai tadi kita lipat secara vertikal dan dipotong hingga terbentuk 4 kertas kecil yang disebut metaplan.

2. Bahan-bahan pendukung media
Untuk menggunakan metaplan kita membutuhkan dua bahan lagi yaitu isolasi dan spidol. Gunakan isolasi yang mudah dipotong atau dirobek dengan jari tangan tanpa menggunakan pisau. Sedangkan spidol yang kita pakai sebaiknya terdiri dari beberapa warna yang berbeda.

3. Cara penggunaan
Metaplan dapat digunakan sebagai media pembelajaran, terutama pada pembelajaran yang menggunakan peta konsep sebagai metode pembelajarannya. atau metode lain yang membutuhkan partisipasi siswa dalam bentuk visual (tulis).
Seorang siswa menjelaskan menggunakan metaplan
contoh : kita minta siswa menuliskan nama-nama hewan khas Afrika...maka siswa akan menuliskan nama hewan tersebut di meta plan dan menempelkannya di depan kelas, atau didinding kelas. terserah kita.
seagai guru kita juga bisa menggunakan media ini sebagai alat bantu bagi siswa yang akan mempresentasikan atau menjelaskan hasil diskusi di depan kelas.






4. Manfaat media dalam PAIKEM
Pembelajaran aktif menuntut partisipasi siswa. terkadang ada siswa yang bertipe visual yang malu untuk berbicara di kelas. Dengan menggunakan metaplan ini umumnya siswa visual akan dapat berpartisipasi, minimal mereka akan bergerak dan menempelkan metaplan ke depan kelas atau pada dinding kelas.

Berdiskusi mengunakan metaplan
hal lain yang berhubungan dengan metaplan ini nampaknya bukan barang baru bagi para guru. Tapi untuk sekedar berbagi saya lampirkan juga beberapa foto kegiatan pembelajaran yang menggunakan metaplan. Selamat berbagi...wassalam






Video MGMP yang menggunakan metaplan

Rabu, 18 April 2012

PAIKEM

PEMBELAJARAN DI KELAS UNGGUL

Setiap sekolah pada umumnya memiliki tingkat intake siswa yang berbeda antara satu kelas dengan kelas lainnya. Ada kelas yang memiliki rata-rata intake siswa rendah, dan ada juga yang sebaliknya dimana pada satu kelas bersiikan siswa-siswa cerdas dan memiliki motivasi tinggi dalam belajar. Kelas dengan intake siswa tinggi di sekolah dikenal dengan istilah siswa kelas inti atau lokal unggul.

Strategi pembelajaran di kelas unggul tentu berbeda dengan di kelas yang biasa. Perbedaan strategi ini dikarenakan siswa harus diberikan tantangan yang lebih dalam belajar. Tantangan yang lebih ini diharapkan menjadi stimulus untuk mempercepat proses pemahaman suatu konsep ataupun mempercepat peningkatan keahlian siswa pada suatu kompetensi psikomotorik yang dibelajarkan/dilatihkan.

Tentu teman-teman guru pernah mengalami mengajar di kelas yang unggul ini dan saya yakin juga bahwa teman-teman pernah mencoba sebuah strategi pembelajaran khusus yang saya maksud. Kebetulan saya juga pernah mengajar di lokal unggul dan pernah juga menerapkan sebuah strategi pembelajaran yang memberi tantangan lebih bagi para siswa. Tantangannya adalah di setiap akhir pertemuan --yang telah disepakati bersama dengan siswa-- saya meminta siswa untuk menjelaskan materi yang telah dipelajari. Sehingga jika kita amati pada sesi-sesi akhir pembelajaran akan nampak seolah-olah pada awal pembelajaran kita yang menjadi guru tetapi di akhir pembelajaran gantian para siswalah yang berperan sebagai guru.

Langkah-langkah pembelajarannya:
  1.  Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, setiap kelompok maksimal terdiri dari 5 orang. Jumlah anggota kelompok jangan terlalu besar karena akan mengurangi efektifitas kelompok dalam berdiskusi.
  2. Setiap kelompok diberikan tugas yang berbeda, tugas tersebut didiskusikan dalam kelompok. Selanjutnya setiap kelompok menentukan satu orang wakil untuk mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas.
  3. Siswa perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok di dalam kelompoknya terleibh dahulu, ini dimaksudkan sebagai latihan sebelum nanti tampil di depan kelas.
  4. Presentasi wakil setiap kelompok di depan kelas dengan waktu yang telah disepakati bersama.
  5. Karena setiap kelompok mempresentasikan materi atau tugas yang berbeda-beda, maka setiap kelompok diminta untuk memperhatikan, memberikan penilaian kepada presentator, dan membuat rangkuman serta catatan-catatan penting yang akan didiskusikan setelah presentasi selesai.
  6. Mendiskusikan hasil presentasi dan mengambil sebuah kesimpulan.

Berikut ini saya share sebuah video pembelajaran dimana pada akhir pertemuan para siswa-siswa lokal unggul melakukan presentasi dan berperan sebagai guru. Mereka adalah para siswa terbaik dari lokal unggul kelas XI.IPA SMA Negeri Unggul Aceh Timur tahun pelajaran 2009/2010. Tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi seluruh siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. kalian semua membuat kami bangga pernah ada di lokal itu.  Semoga bermanfaat.

Wassalam



Video pembelajaran jaringan tumbuhan

Senin, 16 April 2012

KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH

KOMPETENSI SUPERVISI AKADEMIK



Supervisi akademik atau pengawasan akademik adalah fungsi pengawas yang berkenaan dengan aspek pelaksanaan tugas pembinaan, pemantauan, penilaian dan pelatihan professional guru dalam (1) merencanakan pembelajaran; (2) melaksanakan pembelajaran; (3) menilai hasil pembelajaran; (4) membimbing dan melatih peserta didik, dan (5) melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru (PP 74/2008. 

1.    Pembinaan dalam supervisi akademik
Kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh pengawas memiliki 3 tujuan:

  1. Meningkatkan pemahamann kompetensi guru terutama kompetensi pedagogok dan kompetensi profesionalisme guru (Tupoksi guru, Kompetensi guru, pemahaman KTSP)
  2. Meningkatkan kemampuan guru dalam pengimplementasian Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Kelulusan dan Standar Penilaian (Pola Pembelajaran KTSP, Pengembangan silabus dan RPP, pengembangan penilaian, pengembangan bahan ajar dan penulisan butir soal)
  3. Meningkatkan Kemampuan guru dalam menyusun Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 


Peta sebagai media visual
Sedangkan ruang lingkup kegiatan pembinaan meliputi:

  1. Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru menyusun administrasi perencanaan pembelajaran/program bimbingan
  2. Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran/bimbingan
  3. Melakukan pendampingan membimbing guru dalam meningkatkan kemampuan melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik
  4. Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru menggunakan media dan sumber belajar
  5. Memberikan masukan kepada guru dalam memanfaatkan lingkungan dan sumber belajar
  6. Memberikan rekomendasi kepada guru mengenai tugas membimbing dan melatih peserta didik
  7. Memberi bimbingan kepada guru dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk pembelajaran
  8. Memberi bimbingan kepada guru dalam pemanfaatan hasil penilaian untuk perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran/bimbingan
  9. Memberikan bimbingan kepada guru untuk melakukan refleksi hasil-hasil yang dicapainya.


Learning by doing
Kegiatan pembinaan selanjutnya diiringi dengan kegiatan pemantauan, penilaian, dan pelatihan profesional guru. Kegiatan pemantauan dilakukan dengan berbagai teknik untuk melihat apakah guru sudah melaksanakan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, dan Standar Penilaian. Bila hasil pemantauan sudah memberikan gambaran tentang pelaksanaan empat standar tersebut oleh guru, barulah dilakukan Penilaian Kinerja Guru.

Kinerja Guru yang kita nilai adalah beberapa aktivitas dalam hal:

  1. Merencanakan pembelajaran;
  2. Melaksanakan pembelajaran;
  3. Menilai hasil pembelajaran;
  4. Membimbing dan melatih peserta didik, dan
  5. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru.

Penilaian Kinerja Guru menggunakan instrumen penillaian baku yang dikeluarkan oleh Kemdikbudnas.  Dari data-data instrumen itulah kita memperoleh informasi tentang kinerja guru baik kekuatan maupun kelemahannya. Demi mengatasi kelemahan guru tersebut maka perlu dilakukan bimbingan dan pelatihan profesional guru.

Pelatihan profesional guru kita lakukan secara terencana tahap demi tahap. Tahapan-tahapan yang dapat dilakukan dalam melakukan pelatihan profesional guru antara lain:
  1. Menyusun program pembimbingan dan pelatihan professional guru di KKG/MGMP dan sejenisnya
  2. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru
  3. Mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional guru
  4. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.


Bidang kegiatan pelatihan peningkatan profesional guru kita difokuskan pada 5 aspek berikut:

  1. Kemampuan guru dalam melaksanakan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan/standar tingkat pencapaian perkembangan peserta didik (bagi TK), dalam kerangka pengembangan KTSP,
  2. Pembelajaran yang Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) termasuk penggunaan media yang relevan,
  3. Pengembangan bahan ajar,
  4. Penilaian proses dan hasil belajar,
  5. Penelitian tindakan kelas untuk perbaikan/pengembangan metode pembelajaran.


Buat rekan-rekan pengawas, berikut ini saya lampirkan satu file hasil kegiatan supervisi akademik yang saya lakukan disalah satu SMP Negeri di Aceh Timur. Semoga bermanfaat...wassalam


File excell tentang pelaksanaan Supervisi akademik dapat di download di sini











Jumat, 13 April 2012

Olimpiade Sains Nasional

Kontroversi OSN Kabupaten Aceh Timur


Kontroversi di dunia pendidikan Indonesia menyisakan banyak kisah, mulai dari kasus RSBI, UN, Sertifikasi, Guru Kontrak, dan lain-lain. Tulisan kali ini bukan bermaksud mengungkapkan semua kontroversi-kontroversi di atas tetapi hanya sepenggal kisah yang saya peroleh dari email seorang guru TIK di Kabupaten Aceh Timur tentang pelaksanaan OSN-Komputer Tingkat Kabupaten Aceh Timur tahun 2012.

Penulisan kasus tersebut dalam blog ini sudah sepengetahuan pemilik kisah aselinya, dan saya paparkan disini semoga menjadi spirit bagi rekan-rekan agar selalu bersikap kritis terhadap segala hal yang berhubungan dengan dunia pendidikan kita. Semoga dengan kepedulian kita semua, dunia pendidikan kita akan tumbuh menjadi lebih baik lagi ke depan.

Inilah surat kawan kita, guru dan sekaligus menjadi pembimbing OSN-Komputer Tingkat Kabupaten Aceh Timur Tahun 2012.



Dari        : "Agus Triono,S.Pd" <akhiagus81@yahoo.com>
Kepada  : "nurdin_aceh76@yahoo.co.id" <nurdin_aceh76@yahoo.co.id>
Dikirim   : Jumat, 13 April 2012 19:27
Judul     : Pak nurdin tolong sampaikan surat saya ini ke mahkamah konstitusi, kementerian pendidikan dan 
               kebudayaan, dan presiden republik Indonesia






Assalamu'alaikum
Pak Nurdin sekarang  masih di Jakarta kan ?, pak saya minta tolong di printkan surat saya di bawah ini lalu di poskan kepada yang dituju,
terimakasih pak atas bantuannya.
berikut isi suratnya :
Hal: Permohonan seleksi ulang OSK komputer tingkat kabupaten tahun 2012
Kepada YKH:
1. Presiden Republik Indonesia
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
3. Mahkamah Konstitusi
4. Tim Olimpiade Komputer Indonesia.
Sehubungan telah di selenggarakan dan telah diumumkan hasil OSK Komputer 2012, dengan ini kami menyatakan bahwa hasil seleksi OSK komputer tersebut tidak sah dan tidak dapat diterima secara umum, karena 20 soal Algoritmika Pseudopascal tidak berstandar yang dapat diterima secara umum, menurut kami notasi potongan pseudocode tersebut bukan merupakan pseudocode pascal tapi merupakan pseudocode jenis lain, sehingga tidak ada konsistensi antara peringatan soal pada halaman 7, yang berbunyi: (Peringatan: Seluruh penulisan notasi algoritma menggunakan Pseudopascal).
pihak TOKI/pembuat soal tidak melakukan sosialisasi atas perubahan Pseudocode tersebut, padahal dalam sistem pendidikan yang berlaku di Indonesia, perubahan kurikulum atau standar pendidikan minimal telah  dilakukan sosialisasi 1 tahun sebelum di terapkan. karena tidak ada sosialisasi atas perubahan Pseudocode tersebut, telah merugikan semangat dan pengorbanan siswa Indonesia dalam belajar bahasa pemograman PASCAL, dan telah membunuh, menghilangkan atau mengecilkan semangat siswa Indonesia untuk mengikuti olimpiade komputer tahun berikutnya karena tidak ada kepastian soal terstandar yang dapat diterima secara umum. pihak TOKI/pembuat soal jelas-jelas telah melanggar undang-undang dan peraturan pemerintah dibawah ini :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
    Republik Indonesia  Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
    4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik 
     Indonesia Nomor 4496);
atas dasar tersebut diatas kami memohon dengan sangat untuk membatalkan hasil seleksi OSK komputer 2012 dan segera diadakan seleksi ulang OSK komputer 2012 secara nasional dengan pseudocode pascal terstandar yang dapat diterima secara umum.
demikian permohonan dari kami, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

hormat kami:

Agus Triono, S.Pd
Guru SMA Negeri Peunaron (Pedalaman Aceh Timur)

Kamis, 12 April 2012

Evaluasi Program Pengawas

Contoh Evaluasi Program Kepengawasan


Pengawas sekolah memiliki peran yang signifikan dan strategis dalam proses dan hasil pendidikan yang bermutu di sekolah. Dalam konteks ini peran pengawas sekolah meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut pengawas yang harus dilakukan secara teratur dan berkesinambungan (PP 19 Tahun 2005, pasal 55).
Pendukung utama adalah keluarga
Sobat-sobat pengawas sekolah tentu memahami benar kalimat “…dilakukan secara teratur dan berkesinambungan” di atas. Ini artinya bahwa kegiatan kepengawasan tidak dimulai dari nol. Program kepengawasan pada tahun lalu (2011) dijadikan sebagai dasar kegiatan kepengawasan tahun ini (2012), dan kepengawasan tahun ini akan dipertimbangkan untuk menjadi masukan penyusunan program kepengawasan tahun berikutnya (2013). Oleh karena itu, sebelum kita membuat program kepengawasan tahun ini (2012), harus dilakukan evaluasi terhadap program kepengawasan tahun lalu (2011).
Format Evaluasi program kepengawasan terdiri 6 komponen, yaitu:
No
Pelaksanaan SNP
Program Kegiatan Tahun Lalu
Target yang diharapkan di akhir program
hasil yang dicapai
Keterangan
1
Standar isi
Tuliskan program kegiatan tahun lalu (sebaiknya kita mengacu pada instrument EDS
Diisi dengan target yang ingin dicapai dari program yang direncanakan
Tuliskan kondisi ril yang dicapai di akhir program

2
Standar proses




3
Dst…




 

 
Bagi sobat pengawas yang belum pernah melakukan kegiatan evaluasi ini, saya coba berbagi contoh evaluasi program kegiatan kepengawasan tahun lalu. Namun, contoh ini tidaklah mutlak, teman-teman pengawas masih dapat mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan di daerah masing-masing. Agar kegiatan kepengawasan kita selaras dengan kegiatan Evaluasi Diri Sekolah maka saya juga memadukan program kepengawasan (kolom 3) dengan instrument EDS yang juga dapat teman-teman download.
Mohon maaf atas kekurangan, semoga bermanfaat. wassalam

download

Minggu, 08 April 2012

PEMILUKADA ACEH

PEMILU DEMOKRATIS KEDUA


Sobat pembaca yang berbahagia, hari ini, 9 april 2012 akan dilaksanakan pemilu kepala daerah aceh yang kedua sejak perdamaian di tandatangani pada tahun 2006, antara pemerintah republik Indonesia dengan gerakan aceh merdeka (GAM) pimpinan Alm. Tgk. Muhammad Hasan Tiro. Pemilu pertama berhasil dilaksanakan dengan damai pada tahun 2007, saat itu partai lokal belum mengikuti pemilu, untuk mengakomodir calon dari GAM lalu diizinkannya calon pemimpin daerah maju lewat jalur independen. hasilnya hampir di seluruh kabupaten kota dimenangkan oleh calon independen yang umumnya mantan kombatan GAM.
Berbeda dengan pemilukada pertama, pemilu kedua kali ini Partai Aceh sudah dapat mengirimkan wakil nya secara resmi untuk menduduki jabatan Bupati, Walikota, dan Gubernur. Namun jalur independen juga masih tetap ada, karena sudah berlaku secara nasional. selain partai aceh, ada beberapa partai lokal lain yang juga ikut mengusung calonnya masing-masing.
Yang menarik dicermati adalah, calon independen yang pada pemilukada pertama mewakili unsur GAM, pada pemilukada kali ini justeru tidak otomatis mewakili partai aceh, melainkan tetap maju sebagai calon dari jalur independen. Banyak analis yang menduga bahwa ini tanda adanya perpecahan di tubuh GAM, karena terpecah menjadi 2 kubu, jalur partai Aceh dan jalur independen.
Tetapi bisa saja itu bagian dari strategi Partai Aceh untuk memenangkan pemilukada kali ini, artinya bila rakyat aceh telah mengakui keberhasilan status quo dan masih menginginkan mereka berkuasa kembali, tentu itu masih bertalian sejarah dengan GAM yang telah berganti nama menjadi KPA (Komite Peralihan Aceh) sekarang. Dan juga, bila rakyat aceh menginginkan suatu pemerintahan baru langsung di bawah pimpinan Partai Aceh, sudah bisa langsung memilih wakil dari PA itu sendiri. Dengan harapan, petinggi KPA yang dulu bermukim di luar negeri dapat memberikan warna baru bagi perubahan kehidupan rakyat aceh, menjadi islami, adil, makmur, sejahtera dan damai.
Harapan yang bukan tanpa resiko, jika PA dan Jalur independen yang juga mewakili kombatan GAM ternyata kalah, bagaimana nasib Aceh ke depan? Semoga kita makin sadar, sekali memilih demokrasi bagi aceh, maka konflik lama mestinya tak boleh ada lagi. Itu yang saya tahu dari tuntutan demokrasi dalam buku "Demokrasi Untuk Indonesia" karya Alm. Tgk. Muhammad Hasan Tiro.
Mengingat hari pelaksanaan yang tenang dan damai ini, semoga pemilukada kali ini menghasilkan pemimpin terbaik untuk aceh...doa sobat-sobat semua kami harapkan..

wassalam...

Kamis, 05 April 2012

MEDIA PEMBELAJARAN MURAH

TUSUK GIGI AJAIB



Kreatiifitas tiada batas, selama manusia mau menggunakan alat berpikirnya maka akan selalu tercipta sesuatu yang baru. Begitulah karunia yang diberikan kepada kita dari Tuhan Maha Pencipta. Alhamdulillahirabbil 'alamin.
Sobat-sobat insan cendikia, kenaikan BBM ditunda oleh pemerintah. Jangka pendek kita mungkin masih aman, tapi untuk jangka menengah, tahun depan, ataupun tahun-tahun mendatang bisa jadi anggaran untuk belanja PBM belum akan bergerak naik. Namun kita doakan mudah-mudahan segala sesuatunya makin baik dari tahun-ke tahun, seperti sabda Nabi Muhammad "orang yang beruntung adalah yang dapat memperbaiki dirinya hingga menjadi lebih baik dari hari ini". 

Langkah 1 : patahkan tusuk gigi
Oleh karena itu, kreatifitas guru tidak boleh dihambat oleh BBM. Postingan kali ini saya ingin berbagi media pembelajaran, tapi ini bukan ide saya. Saya mendapatkan ini dari sebuah workshop di RECSAM, tahun 2005. Nama media ini adalah Tusuk gigi ajaib.

A. Manfaat Media Tusuk Gigi Ajaib
  • Membantu siswa memahami proses osmosis dan tekanan turgor pada sel tumbuhan
B. Alat dan bahan
  • 5 batang tusuk gigi
  •  air bersih
  • pipet tetes

Langkah 2 : Susun tusuk gigi membentuk lingaran
 C. Cara penggunaan di kelas
  • Bentuk kelompok diskusi kecil, tiap kelompok beranggotakan maksimal 5 orang
  • setiap kelompok diberikan 5 batang tusuk gigi
  • Patahkan tusuk gigi pada bagian tengahnya, tapi jangan sampai terputus
  • Kelima tusuk gigi yang telah patah itu lalu disusun menyerupai bentuk bintang, bagian patahan berada di tengah 

  • Teteskan air di bagian tengah lingkaran (pada patahan tusuk gigi)
  • Amati dan diskusikan

Langkah 3 : kondisi tusuk gigi setelah ditetesi air






                  Selamat mencoba...wassalam

Senin, 02 April 2012

PENGAWAS PROFESIONAL

PEMBELAJARAN MENYENANGKAN MENGGUNAKAN KARTON BEKAS


Postingan ini saya dedikasikan untuk "Laskar Pelangi Unggul" yang telah memberikan sumbangan kreatifitas bagi pembelajaran di SMA Negeri Unggul Aceh Timur. Teriring doa untuk kesuksesan Nurul Fatwa, Nurul Fajriah, T. Ighfar Hajar, T. Nazarullah, Muhammad Mutasir, Uun Lestari, Agus Heri, Rahmat Efendi, Fitriani, dan isTia Mentari.

MGMP MTs-IPA
Mengapa "Laskar Pelangi?" Ini ibarat duplikasi potret SD Muhammadiyah Belitong, yang telah mjd sebuah karya besar Andre Hierata. Kondisi mirip yang ditemukan di SMA Unggul Aceh Timur adalah jumlah siswanya yang hanya 10 orang. Sarana belajar yang memang sudah memiliki sebuah gedung permanen, namun jauh dari sempurna jika menggunakan Label SMA Negeri Unggul.

Kami belajar dengan fasilitas yang serba kurang, tapi jujur semangat kami tidak pernah padam. Berikut kami persembahkan salah satu video pembelajaran yang direkam dengan webcam laptop sumbangan dari Kepala Sekolah SMA Negeri unggul. Saat ini, 8 dari 10 orang Laskar Pelangi Unggul sedang menempuh pendidikan tinggi di beberapa perguruan tinggi di Indonesia (IPB, USU, Unsyiah-Banda Aceh, STT Telkom-Bandung dan Al-Muslim Bireun-ACeh)


semoga bermanfaat.wassalam

Program Kepengawasan Sekolah

ALOKASI WAKTU PROGRAM PENGAWAS SEKOLAH



Rekan-rekan guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang berbahagia. Pada awal semester ganjil, setelah libur panjang, biasanya guru dan kepala sekolah sibuk menyiapkan program pembelajaran dan program sekolah. Sebelum semua program dibuat, hal pertama yang kita analisis adalah jumlah jam berdasarkan minggu efektif pada kalender pendidikan. Kepala sekolah dan guru sering melakukannya bersama-sama disekolah, tak jarang dilakukan bersamaan dengan penerimaan siswa baru, suasananya akan semakin seru, ramai dan tidak terlalu menjenuhkan. Lalu bagaimana dengan pengawas sekolah.

rencana kepengawasan

Pengawas sekolah, apalagi pengawas sekolah muda biasanya memiliki sedikit kesulitan menentukan jam kerja pengawas. kalau guru dengan mudah langsung membagi jam efektif dengan kewajiban tatap muka 24 jam per minggu, dengan cepat bisa menyelesaikan distribusi KD yang akan diajarkan dan match dengan jumlah jam mengajar.

Tapi saat ini pengawas sudah agak terbantu, karena jelasnya jam kerja pengawas sekolah dengan keluarnya beberapa peraturan tentang kepengawasan. Intinya, saat ini pengawas wajib bertugas 37,5 Jam per minggu, dengan jumlah sekolah binaan minimal 7 sekolah. 

Andai bisa, sebenarnya ingin sekali saya berdiskusi dengan teman-teman di Aceh Timur saat ini demi menyusun program pengawasan yang menyeluruh, tapi tugas belajar ini membuat saya harus tetap fokus pada studi terlebih dahulu, sampai tugas ini selesai insya Allah pada 2013. sebagai sumbangan pemikiran, berikut ini saya coba share ke kawan-kawan pengawas sebuah rencana distribusi alokasi waktu untuk semester ganjil 2013/2014.

semoga bermanfaat, dan sumbang pemikiran bisa dikirim lewat komentar teman-teman pengawas..wassalam

Download contoh Alokasi waktu semester ganjil program pengawas