1. Metode Diskusi
Sejak 1 Oktober 2013 saya mulai
ditugaskan kembali sebagai pengawas, setelah selama 2 tahun sebelumnya
meninggalkan tugas tersebut karena melanjutkan pendidikan di Jakarta. Menjadi
pengawas sekolah lagi adalah pekerjaan yang sesuai dengan apa yang saya pelajari di Kampus. Kegiatan memantau,
menilai, dan membina warga sekolah kini menjadi kegiatan harian yang harus saya
lakoni sebagai rutinitas, sebuah amanah dari rakyat Indonesia.
Kini, hampir 4 bulan tugas itu
saya emban. Sudah ada 9 sekolah yang secara
aktif saya kunjungi. Setiap kunjungan saya jumpai hal-hal menarik, baik yang
berhubungan dengan tugas maupun yang diluar tugas kepengawasan. Hal menarik itu
bisa berasal dari guru, siswa, kepala sekolah, lingkungan sekolah atau bahkan
kejadian yang terekam saat perjalanan menuju ke sekolah binaan. Untuk hal-hal
yang tidak enak biarlah menjadi pengalaman pribadi saya saja. Belum ada niat
untuk menceritakannya di sini.
Dari beberapa sekolah yang saya
kunjungi, ada beberapa hal penting yang butuh perbaikan. Salah satunya adalah
Strategi Belajar Belajar yang diterapkan oleh teman-teman guru di dalam kelas.
Pembelajaran berlangsung seolah apa adanya, monoton, kurang semangat, dan
terkesan kurang direncanakan. Meskipun tentu saja teman-teman guru semuanya
memiliki prencanaan pembelajaranyang ditunjukkan pada pengawas yang datang
berkunjung. Saya memang belum melakukan riset tentang keadaan ini, juga bukan
bermaksud ingin menduga-duga, hanya berdasarkan fakta saja maka saya ingin
membagi tulisan ini buat teman-teman guru, semoga bermanfaat.
Pendahuluan
Dalam kegiatan pembelajaran di
kelas, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif
dan efisien, serta mengena pada tujuan-tujuan yang diharapkan. Agar dapat
memiliki strategi ini, guru harus menguasai teknik-teknik penyajian. Teknik
penyajian ini yang sering kita sebut atau dikenal secara luas di kalangan guru
sebagai metode mengajar.
Metode mengajar adalah suatu
pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang diterapkan guru di kelas. Penting
sekali guru menguasai metode ini, karena tujuan pembelajaran di kelas bisa
berbeda-beda, tergantung pada materi pelajaran, suasana di dalam kelas maupun
antar kelas yang beragam, dan juga bisa dipengaruhi oleh daya dukung yang
dimiliki oleh sekolah. Metode yang digunakan oleh guru untuk memotivasi siswa
agar mampu menggunakan pengetahuan yang diperolehnya untuk memecahkan suatu
masalah yang dihadapi akan berbeda dengan metode yang digunakan guru untuk
tujuan agar siswa mampu berpikir dan mengemukakan pendapatnya sendiri dalam
menghadapi segala persoalan (Roestiyah, 2001).
Metode mengajar
Ada bermacam-macam teknik atau
metode mengajar. Setiap metode tentu memiliki keunikan tersendiri, sehingga
menjadi penting juga bagi guru untuk memilih metode sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Jadi untuk tujuan yang berbeda maka metode yang digunakan juga
harus disesuaikan.
Berikut ini beberapa metode yang
saya sarikan dari buku Roestiyah (2001).
1.
Teknik Diskusi
Dalam diskusi terjadi interaksi antara dua individu
atau lebih, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, semua
siswa aktif.
Keunggulan teknik ini antara lain:
- Kelas dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, mudah mengelola kelas
- Mempertinggi partisipasi secara individual
- Rasa sosial dapat dikembangkan
- Ada kemungkinan saling mengemukakan pendapat
- Demokratis
- Memperluas pandangan
- Menghayati kepemimpinan bersama-sama
- Mengembangkan bakan kepemimpinan
Berapa kelemahan juga ditemukan, yaitu:
- Bisa memerlukan waktu yang panjang bila terjadi perbedaan pandangan saat diskusi.
- Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar
- Hanya disukai oleh siswa yang senang berbicara
- Biasanya orang menghendaki pendekatan yang formal
Metode diskusi baik dilaksanakan
apabila:
- Hal-hal yang dipermasalahkan menarik minat dan perhatian siswa. Misalnya tentang manfaat dari internet bagi siswa.
- Masalah harus mengandung banyak kemungkinan jawaban, dan masing-masing jawaban dapat dijamin kebenarannya. Contohnya adalah wacana pemindahan Ibu Kota RI dari Jakarta keluar pulau Jawa.
Metode diskusi ini pun
bermacam-macam, yaitu:
- Whole group (15 orang)
- Buzz-group (8 orang)
- Panel (3-6 orang)
- Symposium
- Caologium
- Informal-debate
- Fish bowl
Inilah teknik/metode pertama yang
bisa saya postingan. Selanjtunya akan saya sampaikan ditulisan berikutnya. Kalau
pembaca mau lebih jelas, belilah bukunya.
Disarikan dari buku Dra.
Roestiyah N.K. dengan judul Strategi Belajar Mengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar