IKATAN GURU INDONESIA (IGI) ACEH TIMUR
Untuk dapat berenang kita harus
belajar berenang, di kolam renang atau di kali-kali dangkal yang ada di sekitar
kita. Agar dapat menulis, kita harus mulai mengetik satu demi satu huruf
menjadi kata, kata demi kata hingga tersusun kalimat dalam sebuah paragraf.
Supaya mampu mengendarai sepeda, anak-anak harus belajar mengendarai sepeda,
kadang harus terjatuh terluka dan berdarah.
Proses belajar akan mencapai hasil
bila media yang digunakan untuk belajar tepat. Belajar berenang di kolam
renang, belajar menulis dengan membuat tulisan, dan belajar bersepeda dengan
cara menunggang sepeda. Begitu juga para guru, agar guru mampu mengelola sebuah
organisasi maka guru harus memiliki organisasi sebagai wadah tempat belajarnya.
Sebelum Undang-Undang Guru dan Dosen
disahkan pada tahun 2005, atau jauh sebelum masa reformasi terjadi, organisasi
profesi guru yang ada di Indonesia dan diakui oleh Pemerintah adalah Persatuan
Guru Republik Indonesia. Tetapi sejak berlakunya UU Nomor 14 Tahun 2005, guru
diberikan kebebasan untuk membentuk organisasi profesi yang lain selain PGRI.
Tentu saja semua organisasi yang dibentuk memiliki tujuan utama yaitu mampu
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Ikatan Guru Indoenesia (IGI) lahir
pada tahun 2009. Kelahiran organisasi profesi guru ini merupakan “buah”
terbukanya alam demokrasi secara luas di Indonesia. IGI merupakan salah satu
bukti berakhirnya monopoli organisasi profesi guru yang telah beberapa
dasawarsa dipegang oleh PGRI. IGI merupakan organisasi profesi guru yang telah disahkan oleh
pemerintah melalui SK Depkumham Nomor AHU-125.AH.01.06.Tahun 2009, tertanggal
26 November 2009. Melalui wadah IGI, diharapkan para guru dapat mengubah
dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada pihak lain dan sekaligus bersiap
menjadi lokomotif penggerak perubahan bagi bangsa.
Guru-guru di Kabupaten Aceh Timur
menyambut baik pelaksanaan pasal 41 UU Nomor 14 Tahun 2005. Dengan inisiaitf perwakilan
guru dari beberapa sekolah, dimana sebelumnya telah melakukan komunikasi
dialogis di Forum Cek Gu Aceh Timu, dicetuskanlah ide pembentukan IGI Aceh
Timur. Tujuan dari Pembentukan organisasi ini semula untuk membentuk sebuah wadah
para guru Aceh Timur untuk bisa belajar berorganisasi sesuai dengan tuntutan
profesinya.
Tim 9 Pembentukan IGI Aceh Timur |
Selain banyak yang mendukung, tetap
ada juga yang meragukan bahkan menentang keberadaan IGI Aceh Timur yang baru
terbentuk pada tanggal 16 Agustus 2013. Ada juga teman-teman yang psimis bahwa
nasib organisasi ini akan sama dengan pendahulunya dimana guru kurang mempunyai akses
dan ruang yang cukup untuk belajar berorganisasi. Dalam alam keterbukaan, pro
kontra seperti itu tentu merupakan sebuah kewajaran. Dilandari keinginan yang kuat
untuk menutupi kekurangan itulah maka IGI Aceh Timur dibentuk.
Bila para guru Aceh Timur ingin
belajar bersama, saling berbagi dan tumbuh bersama meningkatkan mutu dan
kompetensi guru maka teman-teman guru dan bahkan pihak lain juga bisa bergabung
bersama IGI Aceh Timur. Marilah kita manfaatkan peluang yang telah diberikan dalam
UU ini untuk percepatan pembangunan kualitas pendidikan Aceh Timur. Adapun
semua organisasi profesi guru yang lain di Aceh Timur adalah menjadi mitra IGI
Aceh Timur, bukan sebaliknya. Semoga IGI Aceh Timur menjadi media yang sesuai
bagi para guru yang ingin melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
Salam hangat kami “keluarga IGI Aceh
Timur”, MERDEKA.
Nurdin, S.Pd., M.A. (ketua)
Khairuddin, S.Pd. (Sekretaris)
Congratulation
BalasHapusTerima kasih B Azwar, mari kita manfaatkan sebaik-baiknya IGI Aceh Timur ini untuk hal-hal yang positif bagi pendidikan Aceh Timur khususnya.
Hapus