Sabtu, 16 April 2016

LITERASI PEMBANGKIT PRESTASI




Mengemban tugas sebagai Kepala Sekolah unggulan adalah sebuah tugas yang tidak ringan. Berbagai tantangan menghadang dari berbagai sisi. Kekurangan-kekurangan alamiah yang ada memang dipandang lumrah, maklum sekolah sedang berproses menuju kondisi ideal sebagai sekolah unggul di Kabupaten Aceh Timur. Kekurangan di beberapa standar bercampur dengan tingginya ekspektasi / harapan masyarakat agar sekolah ini dapat memroses siswa input menjadi siswa output yang cemerlang.

Salah satu persoalan yang dialami adalah prestasi siswa. SMA Negeri Unggul dituntut untuk terus berprestasi, baik itu dalam ajang resmi maupun ekstra. Misalnya, dalam melaksanakan Ujian Nasional harus paling jujur dan hasilnya juga harus paling bagus se Aceh Timur. Selain itu, bila sekolah ini mengikuti lomba-lomba akademik, juga harus menjadi juara umum. Harapan-harapan tersebut tentu harus diwujudkan dengan berbagai upaya yang sebelumnya telah dilakukan, tetapi hasilnya memang belum terlalu memuaskan.

Diskusi-diskusi bersama teman-teman guru, wakil kepala sekolah, siswa, dan warga sekolah lainnya, ternyata ada persoalan mendasar yang selama ini belum berhasil diatasi, yaitu minat dan budaya membaca di sekolah. Para guru begitu padat jadwal tugasnya, sejak pukul 7.15 s.d pukul 16.00, setiap hari mengajar. Sehingga budaya baca menjadi terabaikan.

Para siswa juga mengalami hal yang sama. Seolah merasa puas karean bisa masuk ke sekolah ini, maklum, masuk ke sini susah, harus ada tes akademik, wawancara dan tahun ini mungkin akan ada tes urine pula. Kebiasaan membaca para siswa harus ditumbuhkan, agar terjadi perubahan wawasan, pengetahuan, dan kesadaran akan pentingnya belajar untuk meningkatkan komptensinya. Membaca pada akhirnya menjadi sebuah kebutuhan bersama yang harus dilakukan pula secara bersama-sama. Dalam hal positif ini saya mungkin boleh menggunakan bila ingin berubah sekolah harus bertransformasi menjadi JAMAAH LITERASI...hehehe

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kemendikbud. Dengan dukungan dana program Gerakan LItertasi Sekolah, saat ini SMA Negeri Unggul Aceh Timur telah memiliki pustaka yang representatif, indah, dan memiliki koleksi buku yang jauh lebih baik. Kalau dahulu, sebelum ada GLS ini, buku di perpustakaan adalah buku-buku teks pelajaran. Tetapi sekarang, semua telah berubah, banyak buku non pelajaran yang memancing hasrat pengunjung untuk membaca buku telah tersedia. Meskipun secara jumlah belumlah ideal. Butuh banyak koleksi bukuu-buku non teks pelajaran yang harus diboyong masuk ke perpsutakaan sekolah.

5 bulan telah berlalu, program Gerakan Literasi Sekolah telah dijalankan. Hasil yang diperoleh ternyata sangat fenomenal. Bisa dibilang ini adalah tahun kembangkitan prestasi SMA Negeri Unggul Aceh Timur. Bayangkan saja, sekolah yang hanya dkenal sebagai jawara kegiatan akademik semisal OSN, saat ini ternyata juga telah berprestasi di ajang Olimpiade Olaharaga dan Festival seni. Tidak tanggung-tanggung, total piala yang diboyong dari kedua ajang ini adalah lebih dari 19 buah. 9 piala merupakan tropi juara pertama. Luar biasa.

Di bidang akademik juga lebih fenomenal lagi. Tahun lalu, Tim ISPO berhasil menembus babak Final yang berlangsung di SMA Semesta Semrarang. Karya yang dihasilkan ternyata memiliki kualtas yang tidak kalah dengan sekolah Internasional yang ada di Banda Aceh, Fatih School. Sekolah yang berada jauh dari ibukota propini ini ternyata telah mampu berkontribusi dan mewakili Aceh di ajang bergengsi dan bersekala nasional ini. Luar biasa. Kebiasaan membaca sebagai manisfestasi GLS menghantarkan anak-anak ini mencapai prestasi gemilang.

Bulan ini, kembali terjadi kejutan, seorang peserta OSN Bidang Fisika berhasil Menembus Level Nasional yang akan berlangsung di Palembang. Satu-satunya wakil fisika dari Aceh dan berasal dari Kabupaten Kecil. 3 kota yang selalu hadir mewakili Aceh ke level Nasional adalah Banda Aceh, Aceh BEsar dan Lhokseumawe. Kali ini SMAN Unggul Aceh Timur mampu menyandingkan diri sejajar dengan kota-kota maju tersebut.

Semoga, Literasi yang telah menjadi pembangkit prestasi sekolah tetap dapat diperahankan. Sekolah anda ingin berprestasi, maka jadikan literasi sebagai pembangkitnya.

Salam